Ruang Jurnalistik Peduli Budaya Hadiri Budaya Seren Taun di Malasari

KAB.BOGOR – Andaikan ditanya adakah wartawan atau jurnalis di Kabupaten Bogor yang spesialisasinya liputan budaya, jawabannya mudah. Nyaris tidak ada. Ini berbeda dengan wartawan yang sehari-hari spesialisasi berita ekonomi, pemerintahan atau pun spesialisasi berita kriminal atau hukum, jumlahnya berjibun.Kondisi Ini imbas dari halaman budaya belum jadi prioritas di media cetak & Online yang ada. Berita budaya masih menjadi pemanis.

“Tatkala Sereun tahun pelestarian nilai budaya Kampung Malasari, Desa Malasari, kabupaten Bogor pada hari ini, Raga sukma yang mempunyai gagasan tentang jurnalis budaya ini. Ditempatnya bertugas Di wilayah Bogor Barat, komunitas atau Forum Ruang Jurnalistik peduli budaya. Raga sukma pun menanyakan apakah di Bogor Barat sudah ada komunitas seperti ini. Jawabannya belum ada. Pengalaman 10 tahun lebih jadi jurnalis di Wilayah Bogor Barat, kabupaten Bogor, penulis belum pernah mengetahui ada reporter yang ditugaskan untuk liputan budaya.

Di Kabupaten Bogor, reporter dibagi atas wilayah atau tempat ‘ngepos’ atau mangkal. Misalnya, liputan di kantor Walikota, kantor gubernur, kepolisian, kantor DPRD dan ada juga khusus tiap hari mangkal di kantor pengadilan. Reporter ekonomi orangnya khusus pula. Ada juga reporter yang tiap hari khusus mencari berita olahraga. Cukup lama jadi reporter di lapangan, jadinya wartawan gado-gado. Bisa menulis berita hukum, ekonomi, olahraga, pemerintahan dan juga siap meliput berita budaya. Namun, tetap saja tak ada spesialisasi utama. ” Kata Raga Sukma Ketua Ruang Jurnalistik. Jumat (21/07/2023).

Menurut Raga Sukma, Saat ini media Online yang terbit harian di Bogor Barat ada Lima, yakni Mediabogor.co, Kabarliris.com, barometerindonesianews.net lensareportase.com, Respondennews.com dari segi potensi, sejumlah nama jurnalis di Wilayah Bogor Barat yang pecinta sastra dan penggiat budaya.

Baca Juga :  Penyidik Pidsus Kejari Sidoarjo Sita Uang Milyaran Rupiah

“Kita merindukan munculnya wartawan-wartawan muda yang tunak dibidang budaya. Wartawan muda yang namanya ngetop sebagai penyair, cerpenis, atau pun kritikus sastra. Media massa di Wilayah Bogor Barat, Raga diharapkan memberikan ruang atau space untuk rubrik budaya.

Ruang inilah yang bisa dimanfaatkan mereka untuk berkarya.Ide membentuk Komunitas atau Forum Ruang Jurnalistik Peduli Budaya juga bagus untuk merangsang para wartawan untuk berkumpul, berdiskusi dan membedah persoalan-persoalan kebudayaan. ” Tuturnya.(*)

Related posts