Sementara itu, untuk diskusi kita adalah menemukan substansi dari pelaksanaan konteks untuk memenangkan ini, ada perilaku-perilaku kebijakan yang di kawal tidak ada dipublik. Misalnya: tentang penggunaan petani, apa yang dihasilkan petani kita dengar debat-debat kemarin masalah keterbatasan pupuk dan sebagainya. Dan proses yang tidak mengarah ke penindakan rakyat.
Alhasil kebijakan pemerintah, setiap hak rakyat adalah fokus penindakan produktivitas, peningkatan daya beli.
“Saya memastikan, bahwa pergerakan kita adalah pergerakan yang tidak pernah berhenti untuk menanyakan kepentingan masyarakat belum terpenuhi”, tutupnya.
Masih ditempat yang sama, di hari kedua diskusi dengan Nanang Haromain Founder lRPD mengungkapkan, dimana begitu penting Nya partisipasi menjadi tolak ukur sebuah pelaksanaan pemilu khususnya yang berada di Sidoarjo. Dan saya akan memetakan atau memotret sejauh mana partisipasi pemilu di daerah Sidoarjo sedikit ilmiah. Ini berdasarkan survey dari beberapa lembaga survey di Sidoarjo dan saya konper atau materi yang gampang di mengerti.
“Itupun akurasinya belum mendekati 100%, masih diskusi panjang, minimal ini adalah pemetaan awal ada beberapa pertanyaan yakni, “kenapa pimilihan disidoarjo partisipasi Nya tinggi” ada yang menjawab PTS Nya sukses, caleg sukses melakukan pendekatan ke pada masyarakat”, kata