Kab.Bogor, Leuwiliang – Puluhan pedagang pasar rakyat Leuwiliang Kabupaten Bogor. bakal melakukan aksi unjuk rasa ke perusahaan PT Aneka Tambang (Antam) pongkor, hal itu buntut dari para pedagang korban kebakaran yang diberikan harapan palsu.
” Rabu 06 Maret 2024 ini, kami bersama-sama pedagang lainnya berencana akan segera menggelar aksi demo atau unjuk rasa ke PT.ANTAM Tbk. UBPE Pongkor,” kata salah satu pedagang pasar Leuwiliang Iksan, kepada Wartawan Kamis. (29/02/2024).
Kata dia, sebagaimana diatur dalam undang-undang Nomor 9 tahun 1998 Tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di muka umum demi menuntut terealisasinya peraturan menteri BUMN tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Badan Usaha Milik Negara.
“Padahal pada hari kedua setelah insiden kebakaran, kami bertemu langsung dan bermohon kepada para pejabat CSR PT. Antam Tbk. UBPE Pongkor dengan harapan dan alasan yang nyata bahwa, dari peristiwa kebakaran itu kami bisa mendapat bantuan berupa pinjaman lunak melalui program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL),” katanya.
Dia menyatakan, bahwa pasca insiden kebakaran hebat yang meluluh lantahkan pasar Leuwiliang, pada awal bulan Oktober 2023 lalu, telah menghilangkan sumber mata pencahariannya.
“Pedagang telah kehilangan mata pencaharian, harta dan semua komoditi dagangannya ludes dilahap sijago merah,” ujarnya.
Dia menjelaskan, bahwa puluhan pedagang yang mencoba bangkit dari keterpurukan dan kembali mengadu nasib untuk berniaga di pasar tersebut, demi menjaga keberlangsungan kehidupan sehari-harinya dan menggantungkan harapan melalui pinjaman lunak PKBL/ Corporate Soscial Responsinility (CSR).
“Hingga saat ini kabar burungpun tak pernah kami dengar padahal secara administrasi beberapa dokumen persyaratan sudah kami sampaikan secara kolektif,”
Seiring berjalannya waktu hampir menjelang satu semester hingga pergantian tahun bukan waktu yang sebentar untuk bersabar menunggu dan terus berharap.
Dengan begitu, dia menilai bahwa, keberadaan perusahaan PT Antam di wilayahnya itu tidak ada manfaatnya terhadap masyarakat pedagang seperti kami.
“Lalu apa manfaat dan faedahnya dengan adanya Perusahaan BUMN penghasil emas yang berdiri di wilayah Barat Kabupaten Bogor, sama sekali tidak kami rasakan kepeduliannya,” pungkasnya.(Mar)