lensareportase.com, Bandar Lampung – Penerapan Biosecuriti adalah langkah efektif dan sistematis dalam mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
“Sebuah tindakan pengendalian wabah untuk mencegah semua potensi penularan agen infeksi ke hewan ternak, merupakan garis pertahanan pertama terhadap penyebaran penyakit,” ujar Akhir Santoso, Subkoordinator Karantina Hewan, Karantina Pertanian Lampung.(15/09/2022)
Menurut Akhir, langkah ini dilakukan bukan hanya untuk hewan sakit saja, namun untuk seluruh hewan ternak berikut peralatan maupun fasilitas yang berhubungan dengan ternak.
“Hal ini juga sangat membutuhkan upaya-upaya peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya biosecuriti. Yang terpenting adalah pemberantasan PMK tidak hanya bisa dilakukan tindakan yang bersifat kuratif saja, namun juga sangat penting dilakukan tindakan preventif,” kata Akhir.
“Kami berharap masyarakat harus aware terhadap lingkungan sekitar, kesadaran dalam pelaksanaan biosecuriti secara ketat di peternakannya masing-masing,” ungkapnya pula.
“Untuk Karantina Pertanian Lampung, di setiap tempat pemasukan dan pengeluaran, Karantina telah memfasilitasi sarana biosecuriti terhadap setiap komoditas yang akan dilalulintaskan. Desinfeksi mobile, rumah desinfeksi hingga karpet desinfeksi yang telah dimaksimalkan pemanfaatan,” tegas Akhir.
Semoga upaya bersama serta kesadaran masyarakat akan pentingnya pelaksanaan biosecuriti ini dapat mencegah semakin meluasnya penyebaran PMK di Indonesia.(*)
BKP Lampung