KAB.BOGOR, LEUWILIANG – Rilis data terkini dampak gempa yang terjadi pada Desa Purasari, Kecamatan Leuwiliang, sudah di assesment Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, tercatat 360 Kepala Keluarga (KK).
360 KK tersebut saat ini tinggal di tenda darurat milik BPBD Kabupaten Bogor, karena rumah milik warga kondisi nya sangat menghawatirkan.
Hal tersebut diungkapkan Agus Soleh Lukman Kepala Desa (Kades) Purasari, di kediamannya Sabtu 16 Desember 2023.
“Untuk yang terdampak dari kejadian ini keseluruhannya ada 360 KK atau Kurang lebih 1000 Jiwa yang terkena dampak,” katanya.
Dengan adanya penampungan korban terdampak gempa, setidaknya Agus harus menyiapkan paling sedikit 1.200 bungkus nasi untuk satu kali makan.
“Jika kita hitung seharinya makan itu 3 kali, pagi, siang dan malam. Artinya itu perhari paling minimal kita siapkan 3.600an, saat ini sudah masuki hari ke 3 kejadian gempa,” ujarnya.
Guna memenuhi kebutuhan makan para korban terdampak, Agus mengaku saat ini masih ditanggung oleh pihaknya bersama Pemerintah Kecamatan.
“Kami terus berkoordinasi dengan pihak Kecamatan Leuwiliang, agar kebutuhan utama (makan) itu terpenuhi, sementara Dinas Sosial Kabupaten Bogor, belum ada bantuan,” ungkapnya.
Senada dengan Agus Soleh Lukman, di tempat terpisah Kepala Dusun (Kadus) 02 Bedih menyatakan, pasca kejadian 3 hari lalu, sampai saat ini bantuan logistik dari Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bogor belum diterima.
“Terima kasih Pak Kades Purasari dan Bapak camat leuwiliang, yang sudah sangat Resfek dan gercep sekali. Dalam penanganan pasca terjadinya bencana gempa Sukabumi 3 hari yang lalu, dari mulai peninjauan sampai bantuan logistik untuk masyarakat Purasari.
Saya sangat berharap juga perhatian dari Dinsos Kabupaten Bogor, untuk keperluan logistik masyarakat Purasari.
Mohon kiranya dari dinas terkait, atau dinsos untuk dapat segera memberikan perhatian lebih serta memprioritaskan warga dan saudara kami di purasari yang terdampak dari gempa bumi suka bumi,” tegasnya.(*)