Sasakala Gunung Sinala, menceritakan legenda asal muasal Kecamatan Ciampea. Menceritakan perebutan kekuasaan dan cinta sedarah. Perebutan kekuasaan antara ayah dan menantu yang berakhir dengan kehancuran kedua belah pihak karena murka alam.
Menceritakan kehidupan seorang raja bernama Sinala Aji yang memerintah kerajaan bernama rumpin. Sebagai seorang raja Sinala Aji memerintah negeri Rumpin dengan arif juga bijaksana, Sinala Aji juga sangat mencintai rakyat dan negrinya. Sinala aji dikaruniai seorang puteri bernama Laya Perbata yang akhirnya menikah dengan seorang pemuda bernama Suda Tuntang.
Suda Tuntang yang telah menjadi menantu dari prabu Sinala Aji akhirnya diberikan sebuah kekuasaan untuk memerintah Adipati Dagelan. Namun, tabiat buruk dari Suda Tuntang yang tidak mudah puas dan merasa dirinya kuat, akhirnya malah memilih untuk memerangi mertua yang telah memberinya kepercayaan untuk memerintah Adipati Dagelan.
Laya Perbata sudah sering menasehati Suda Tuntang untuk tidak menentang ayahandanya. Suda Tuntang memang terlalu tinggi hati dan haus kekuasan tidak mengindahkan kata-kata istrinya. Malahan Suda tuntang tak segan untuk mencacimaki isterinya.
Pada suatu malam Suda Tuntang bersama dua patihnya Mantri Bantar dan Mantri Dalem sedang berdiskusi mnegenai rencana penyerangan terhadap negeri Rumpin. Rencana itu diketahui oleh Jombang Lanang sebagai utusan dari negeri Rumpin. Sebagai utusan sekaligus paman Laya Perbata, Jombang Lanang berusaha mengingatkan kembali Suda Tuntang untuk menggagalkan rencananya.