Lampung Lepas Ekspor Nanas Segar dan Olahan Senilai 19 Miliar Rupiah

lensareportase.com, Bandar Lampung – Badan Karantina Pertanian melalui Karantina Pertanian Lampung kembali melepas ekspor komoditas pertanian. Kali ini adalah komoditas nanas segar dan olahannya ke berbagai negara.

Beberapa negara tujuan ekspor komoditas ini diantaranya adalah China, Jepang, Saudi Arabia, Uni Emiral Arab, Belgia, Italia, Spanyol, dan Norwegia.

Tak hanya nanas, komoditas dari sektor perkebunan, hortikultura, dan kehutanan juga diekspor. Pada periode antara tanggal 1-10 April 2022 saja komoditas yang dikirim keberbagai negara diantaranya adalah kopi biji, lada biji, tanaman hias, nanas, pisang, kayu manis, minyak sawit, dan Palm Kernel Expeller (PKE) dengan total nilai ekspor 21 miliar rupiah.

Negara tujuan ekspor meliputi China, Jepang, Maroko, Malaysia, Korsel, Amerika Serikat, UE, Saudi Arabia, dan spayol dengan total 36 negara tujuan.

Karantina Pertanian Lampung terus berupaya dalam peningkatan ekspor komoditas pertanian, selain meningkatkan volume, ragam komoditas juga terus digenjot. “Seperti halnya komoditas nanas, selama ini China hanya import nanas olahan asal Indonesia. Untuk nanas segar sejauh ini belum dapat tembus ke negara tersebut,” kata Irsan Nuhantoro, Sub Koordinator Karantina Tumbuhan, Karantina Lampung.

“Permintaan nanas terutama bentuk olahan cukup tinggi, pada tahun 2021 saja mencapai 151 miliar rupiah naik 69% dari 87 milair ditahun 2020,” terang Irsan.

“Saat ini telah kami upayakan agar nanas segar dapat tembus ke China dengan pemenuhan persyaratan negara tujuan dan beberapa waktu lalu telah melakukan proses penilaian oleh GACC China,” tambahnya.

Sebagai informasi, pada saat yang bersamaan Presiden RI, Joko Widodo dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Jambi juga melepas ekspor pinang biji asal Jambi sebanyak 126 ton dengan nilai ekonomi sebesar Rp 4,069 milliar. Secara nasional, ekspor komoditas pinang biji di tahun 2021 sebanyak 215.260 ton dengan nilai ekonomi mencapai Rp. 5,11 trilliun, meningkat hampir dua kali lipat dibanding capaian nilai tahun 2020 yang hanya Rp2,85 triliun.

Baca Juga :  Desa Karya Sari Kecamatan Leuwiliang Bagikan BLT DD 3 Bulan Sekaligus

Selain memberikan sejumlah bantuan kepada para pekebun pinang dalam rangka mendorong terus berkembangnya komoditas unggulan ekspor asal Jambi ini, Presiden berpesan agar komoditas yang diekspor harus diolah terlebih dahulu.(*)

Karantina Pertanian Lampung

Related posts