Bahkan, di orde baru kita ada catatan yang bagus partisipasi Nya catatan di 1971 sebesar 96% Mobilisasi datang ke TPS sangat luar biasa. Selama orde baru partisipasi Nya 91%.
Dan masuk ke era, reformasi pemilu pertama 1999 itu masih tinggi 91%. Tapi semakin kesini partisipasi Nya, semakin rendah, sampai titik terendah Nya 2004, puncaknya 2009 partisipasi 75% itu titik terendah selama pelaksanaan pemilu DPD desa.
“Makannya sampai dilakukan perubahan, 2019 partisipasi Nya secara nasional 80% Sidoarjo lebih tinggi daripada nasional 82,89% jadi rekor buat Sidoarjo, partisipasi Nya luar biasa”, imbuhnya.
Kita mengambil satu-satunya mekanisme pergantian kepemimpinan melalui pemilu “tapi bagi saya pemilu juga hukuman untuk siapapun hari ini terpilih menjalankan 5 tahun Maka hukuma Nya bila maju lagi selanjutnya ketika gagal rakyat menghukum tidak memilihnya” itu, lah makna pemilu bagi saya pemimpin yang gagal amanat pada masyarakat Nya.
Itupun, kenapa hari ini dikumpulkan teman-teman adalah sebagai pendidikan politik yang dikumpulkan oleh KPU melaksanakan tugas punya anggaran memberikan banyak, kewajiban buat menyebarkan terkait pemilu ke pada teman-teman semuanya.