KAB.BOGOR – Membludaknya Sejumlah warga yang menerima Bantuan Pangan dan Protein (Stunting) yang di gulirkan oleh Pemerintah Republik Indonesia melalui Badan Pangan Nasional yang bersinergi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang di salurkan beberapa waktu lalu oleh PT. Pos Indonesia cabang Leuwiliang. Selasa (06/06/2023)
Namun sangat di sayangkan ketersediaan salah satu Komoditi pangan tersebut turut menjadi pemicu membludaknya antrian warga yang ada di Kecamatan Leuwiliang dan Leuwisadeng, Keterlambatan salah satu komoditi bantuan pangan tersebut sehingga masyarakat harus mengantri dengan jangka waktu yang cukup lama.
Menanggapi membludaknya antrian warga, Sejumlah kepala desa di kecamatan Leuwiliang menginginkan dan berharap agar penyaluran Bantuan Pangan dan Protein (Stunting) agar di salurkan di desa sama seperti bantuan Beras.
“Saya Berharap ketua Koordinator Bansos Leuwiliang bisa mengabulkan keinginan kami terkait penyaluran Stunting, Banyak lansia yang harus berlama lama ngantri dan tentunya itu tidak baik bagi kesehatan mereka, sama seperti penyaluran Beras kan bisa di desa kenapa stunting harus di kantor pos, kalau di upayakan pasti bisa juga.” Ungkap Kepala desa Leuwimekar kepada Media lensareportase.com
Merespon keinginan kepala desa terkait penyaluran Bantuan Stunting, Ketua Koordinator Bansos Leuwiliang Zulfadli, SE, dalam keterangannya saat dikonfirmasi mengatakan, “Mengenai usul dan keinginan kepala desa terkait penyaluran bantuan stunting tentunya saya pribadi tidak mempunyai wewenang mengenai hal ini.” Kata Zul
Zul Menambahkan, “Karena ini Wewenang Pusat jadi nanti akan disampaikan ke Pusat Bang, Karena semua instruksi dan droping pusat, Kalau cabang hanya pelaksana saja.” Tambahnya. (*)