Labuan Bajo, NTT,lensreportase.com – Sejumlah tokoh masyarakat serta kepala desa atau utusan lima kepala desa dari kecamatan Macang Pacar kabupaten Manggarai Barat provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mendatangi kantor unit pelaksana proyek ketenagalistrikan (UPPK) Flores di Lawir kelurahan Lawir kecamatan Langke rembong kabupaten Manggarai. Kamis, 12/05/2022.
Tokoh masyarakat, kepala desa atau utusan kepala desa tersebut di antaranya Urbanus Nenga (tokoh masyarakat), Petrus Mon (tokoh masyarakat), Rafael Moga (Pjs desa Rego), Stanislaus Atalim (utusan desa Watu Manggar), Salomon Sudiman (kades Lewat), Elisius Jon Suhardin (kades Watu baru) dan Fransiskus Bordin (desa Wontong).
Masyarakat dari daerah destinasi wisata super premium tersebut tiba di kantor UPPK PLN Flores di Lawir kecamatan Langke rembong kabupaten Manggarai sekitar Pkl. 11.00 Wita.
Sayangnya mereka tidak berhasil bertemu langsung dengan kepala kantor yang memiliki otoritas urusan pelaksanaan proyek ketenagalistrikan PLN wilayah daratan Flores tersebut karena sedang bertugas di kupang. mereka diterima supervisor konstruksi, Anggit dan supervisor perencanaan, Muhamad Bujairimi.
Dengan kompak mengenakan kemeja putih, bertopi songke dengan bawahan sarung songke mereka menyatakan kesungguhan niat dan tujuan kedatangan mereka kepada dua supervisor tersebut menurut tata cara budaya Manggarai berupa kepok yang disampaikan oleh Urbanus Nenga selaku tokoh masyarakat Rego umumnya.
Urbanus mengungkapkan bahwa tujuan kedatangan mereka adalah meminta PLN agar segera melakukan perluasan jaringan listrik ke kecamatan Macang pacar terutama di lima desa dimaksud di antaranya desa Rego, desa Wontong, desa Lewat, desa Watu baru dan desa Watu manggar.
“Ami one mai lima desa wa mai kecamatan Macang pacar Manggarai barat, desa Rego, desa Wontong, desa Lewat, desa Watu baru agu desa Watu manggar. Selama hoo ami kaeng nendep toe manga gerak listrik. AmiHoo ami mai kamping ite te tegi nai di’a dite dasor cabi koe ami gerak PLN dite, ai le gerak PLN dite te itan lami ngasang di’a, ninar te ita agu gerak te pikir, hitu i campit mai dami kamping ite, kepok” ungkap Urbanus ditutur dalam bahasa Manggarai.
Dalam bahasa Indonesia diartikan ‘kami dari lima desa dari Manggarai barat, desa Rego, desa Wontong, desa Lewat, desa Watu baru dan desa Watu Manggar, selama ini kami tinggal dalam kondis gelap tanpa penerangan listrik, kini kami datang ke hadapan Bapak (UPPK) untuk meminta hati baik bapak agar bagikanlah terang PLN Bapak kepada kami, karena dengan terang listrik kami bisa menemukan yang baik, dengan terang listrik kami bisa melihat, dengan terang listrik kami bisa berpikir. Inilah sebabnya mengapa kami datang ke hadapan Bapak’.
Permintaan tersebut mereka di sampaikan tidak hanya secara lisan tetapi juga secara tertulis berupa proposal yang dalam kesempatan itu juga langsung diserahkan ke pihak UPPK Flores dan diterima supervisor perencanaan, Mohamad Bujarimi Permintaan tersebut mereka sampaikan tidak hanya secara lisan tetapi juga secara tertulis berupa proposal yang dalam kesempatan itu juga langsung diserahkan ke pihak PLN UPPK Flores dan diterima supervisor perencanaan, Mohamad Bujarimi.
Mohamd Bujarimi dalam kesempatan itu menyampaikan terima kasih atas kehadiran para kepala desa atau utusan dari lima kepala desa serta tokoh masyarakat hamente Rego tersebut ke kantornya.
Mohamad mengatakan, UPPK Flores memang ditugaskan atau diamanatkan untuk melistriki semua desa se daratan Flores. Ia memastikan bahwa semua desa yang belum teraliri listrik pasti akan dibangun karena setiap tahun pihaknya selalu mengusulkan untuk perluasan jaringan listrik kepada PLN wilayah NTT namun usulan tersebut masih terkendala anggaran yang disebutnya turun, namun masalah turunnya anggaran tersebut tambahnya di luar kewenangan atau kuasa mereka, Karena itu Ia meminta untuk bersabar.
Meski tidak menyebut secara pasti kapan akan direalisasikan namun Mohamad mengungkapkan bahwa proposal dari warga Rego tersebut akan ditindak lanjuti. Proposal tersebut tambahnya akan menjadi dasar bagi pihaknya agar setidaknya lebih mendapat perhatian
“Nah ini ada surat masuk, ini sebagai dasar supaya nanti mungkin lebih mendapat perhatian” ungkap Mohamad.
Ia menegaskan bahwa semua desa yang belum teraliri listrik pasti akan dibangun karena setiap tahun selalu diusulkan dan itu merupakan tugas mereka.
Dalam kesempatan itu Mohamad memastikan bahwa pihaknya akan mengagendakan survei lapangan untuk menghitung atau menganalisis kebutuhan jaringan listriknya supaya diusulkan ke PLN wilayah NTT.
Sementara itu Petrus Mon, diwawancarai usai pertemuan tersebut mengatakan bahwa kedatangan dan niat mereka menyampaikan usulan kepada PLN UPPK Flores tersebut berangkat dari rasa prihatin mereka terhadap kondisi lima desa yang sama sekali belum teraliri listrik. Kondisi ini juga berdampak pada terhambatnya aktivitas di fasilitas umum seperti sekolah, fasilitas kesehatan, tempat ibadah yang juga membutuhkan listrik.
Di sisi lain, sebagian wilayah kecamatan Ndoso dan kecamatan Pacar sudah teraliri listrk sedangkan beberapa desa mereka sama sekali belum tersentuh, padahal jaringan listrik sudah sampai di Hita desa kombo selatan kecamatan pacar. Menurutnya, jarak dari Hita ke Rego mencapai 8 kilo meter.
Terkait akses jalan Ia jelaskan bahwa keseluruhan akses jalan masih bagus dan sedang dalam proses pembangunan dan perbaikan, namun aktivitas lalu lintas sangat lancar.
Petrus Mon mengatakan bahwa seluruh masyarakat Rego umumnya sangat membutuhkan penerangan PLN. Atas nama seluruh masyarakat wilayah Rego terima kasih kepada pihak PLN dalam hal ini UPPK Flores dan berharap listrik secepatnya masuk sampai di wilayah Rego.
(Paulus Nabang)