Jakarta (18/12) – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) melalui Deputi Perlindungan Khusus Anak Kemen PPPA, Nahar mengutarakan bela sungkawa dan rasa prihatin yang mendalam atas meninggalnya 3 (tiga) orang anggota keluarga atas dugaan pembunuhan dan bunuh diri di Malang, Jawa Timur. Nahar menegaskan pihaknya dan pihak lain yang terkait akan memberikan pendampingan dan pemulihan psikologis yang dibutuhkan bagi anak korban AKE (12) yang masih hidup.
“Kami turut bersedih atas kejadian yang menimpa anak korban AKE yang kehilangan ketiga anggota keluarga intinya yakni ayah, ibu, dan saudara kembar atas dugaan pembunuhan dan bunuh diri yang dilakukan oleh anak ayah korban. Hingga saat ini, motif tindak pembunuhan dan bunuh diri yang dilakukan oleh W (44) masih dalam tahap penyelidikan dan informasi dari berbagai pihak juga sedang didapatkan,” ujar Nahar dalam keterangannya, Senin (18/12).
Melansir informasi yang didapatkan oleh Tim Layanan Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129 Kemen PPPA, Nahar mengemukakan awal mula terungkapnya kasus tersebut berdasarkan laporan dari anak korban AKE yang mengetuk pintu kamar ayah dan ibunya di pagi hari karena merasa telat dibangunkan untuk sekolah. Namun anak korban AKE mendapati pintu kamar orang tuanya terkunci dan mendengar teriakan ayahnya, W, dari dalam kamar meminta anak korban AKE untuk memanggil banyak orang. Anak korban AKE lantas memanggil tetangga sebelah rumahnya dan setelah tetangganya datang, ayahnya meminta tetangga tersebut untuk memanggil orang lagi. Anak korban AKE diajak oleh tetangga lainnya ke rumah kerabat yang tidak jauh dari rumahnya, pada saat itu, anak korban AKE tidak mengetahui apa yang terjadi di rumahnya dan hanya mendengar dari beberapa warga disekitar yang mengatakan bahwa ibu dan saudara kembarnya dalam kondisi meninggal dunia. Tidak lama setelah itu, anak korban AKE diamankan ke kediaman neneknya dan mendapat kabar bahwa ayahnya pun meninggal dunia.
“Di kamar kejadian, pihak kepolisian menemukan barang bukti berupa pisau dan gelas serta bukti lain berupa botol obat nyamuk cair ditemukan di tempat sampah yang diduga digunakan oleh pelaku W untuk membunuh istri dan salah seorang anaknya. Kedua korban lain ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa dan mengeluarkan busa dari mulut, sedangkan pelaku W saat ditemukan oleh warga dalam kondisi masih bernapas dan segera dibawa ke rumah sakit namun nyawanya tidak terselamatkan. Pelaku W melakukan tindakan bunuh diri dengan memotong nadi di di pergelangan tangannya,” jelas Nahar.
Nahar juga mengatakan, di lokasi kamar kejadian, ditemukan tulisan pelaku W di kaca rias yang ditujukan kepada anak korban AKE. Pelaku W menyampaikan bahwa mereka bertiga berpamitan, berpesan agar anak korban AKE dapat patuh kepada kakek dan neneknya, serta berharap agar anak korban AKE bisa menjadi anak yang sukses. Pelaku W pun menyebutkan untuk dikuburkan bersama istri dan anaknya. Para warga dan keluarga terdekat juga menyebutkan bahwa pelaku W dan istrinya terlihat akur, tidak memiliki masalah, meskipun memang pelaku W terlihat sebagai pribadi yang tertutup.