Heru menyampaikan keberhasilan kelahiran anoa di ABC kali ini juga menjadi kado spesial bagi Badan Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BSILHK) yang pada tanggal 1 Juli lalu merayakan ulang tahun ke-2. Kedepannya, pihaknya berharap ABC dapat terus berkembang dan menjadi garda terdepan bagi upaya pelestarian anoa, utamanya dalam penyediaan standar dan teknologi pengelolaan anoa secara eksitu.
Pelestarian satwa endemik Sulawesi anoa di ABC juga mendapat dukungan dari mitra PT Cargill Indonesia-Amurang. Bersamaan dengan keberhasilan ini, Heru juga memberikan apresiasi yang tinggi untuk dokter hewan, keeper, dan tim dari ABC serta BKSDA Sulawesi Utara.
Sementara itu, Kepala BKSDA Sulawesi Utara, Askhari Dg Masikki, menyampaikan bahwa kelahiran anoa di ABC yang kedua di tahun 2023 ini tentu saja menjadi penyemangat bagi pegiat konservasi dalam upaya meningkatkan populasi anoa secara eksitu.
“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ditjen KSDAE, BPSILHK Manado, dan pihak – pihak yang telah berkontribusi dalam pengelolaan ABC,” katanya.
Anoa (Bubalus sp.) adalah satwa endemik Sulawesi yang dilindungi, serta termasuk kedalam 25 satwa prioritas yang dilindungi dan ditingkatkan populasinya. Berdasarkan data IUCN Red list diperkirakan populasi anoa di seluruh wilayah Sulawesi tidak lebih dari 2.500 individu.(*)