Labuan Bajo, NTT- lensareportase.com – Anggota komisi IV DPRRI fraksi Partai Nasdem, Julie Laiskodat menghadiri kegiatan penanaman jagung dan kacang kedelai secara simbolis di Lewat desa Lewat kecamatan Macang Pacar kabupaten Manggarai Barat provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Minggu, 07/05/2022
Julie Laiskodat hadir bersama guru besar sekolah partai Nasdem IGK Manila dan didampingi sejumlah anggota DPRD provinsi NTT dan anggota DPRD kabupaten Manggarai Barat dari partai Nasdem
Julie Laiskodat bersama rombongan tiba di kampung Lewat dan diterima secara budaya Manggarai mulai dari penjemputan (curu) di pintu masuk halaman kampung Lewat hingga penerimaan di dalam rumah adat (rumah gendang)
Sebelum melakukan penanaman jagung dan kedelai secara simbolis, Julie Laiakodat bertatap muka dengan para petani, tokoh adat, PPL dan kepala desa sekecamatan Macang Pacar
Dalam kesempatan itu Yulie Laiskodat mengatakan bahwa NTT adalah daerah yang kaya akan sumber daya alam(SDA), tidak hanya pariwisata yang kini menjadi pusat perhatian dunia namun juga pertanian dan hanpir 90 persen masyarakat NTT adalah petani. Karena itu Ia mengajak para petani untuk bangkit dan semangat. Ia juga mengingatkan para petani agar tidak menganggap diri rendah dan paling miskin. Menurutnya, petani adalah ujung tombak dari terpenuhinya kebutuhan pangan, apalagi Manggarai barat sebagai daerah destinasi wisata super premium
Setelah memaparkan banyak hal, Julie Laiskodat berdialog dengan para petani, tokoh adat, PPL serta para kepala desa sekecamatan Macang pacar. Usai dialog, dilakukan serah terima secara simbolis benih jagung dan kedelai oleh Julie Laiskodat kepada perwakilan petani
Penanaman jagung dan kacang kedelai secara simbolis di desa Lewat kecamatan Macang pacar ini merupakan tanda dimulainya program gerakan menanam yang dicanangkan dinas pertanian dan perkebunan kabupaten Manggarai Barat dalam upaya untuk mewujudkan ketahanan pangan serta meningkatkan perekonomian masyarakat. Tahun 2022 ini kecamatan Macang Pacar akan menanam kedelai dalam jumlah yang cuku besar dengan target 150 hektar
Ini merupakan angin segara bagi para petani di kecamatan Macang pacar di mana mereka tidak lagi perlu khawatir mengenai bagaima pengadaan benih, pupuk dan obat obatan karena benih, pupuk dan obat akan dibantu, Bahkan petani juga tidak perlu cemas terkait ke mana hasil produksi kedelai mereka akan dipasarkan atau di jual sebab pasarnya telah disiapkan
Untuk membangkitkan semangat para oetani, Julie Laiskodat mendatangkan langsung off taker yang nantinya akan menjamin pangsa pasar kedelai hasil produksi petani. Off taker ini sempat berdialog dengan petani dan memastikan kedelai akan dibeli perusahaan dengan harga Rp.8000/kg namun kedelai yang dibutuhkan adalah kedelai yang berkualitas dan kontinuitas
Kepala dinas pertanian dan perkebunan kabupaten Manggarai barat, Laurensius Halu mengatakan, kecamat Macang Pacar merupakan kawasan yang cocok untuk kacang kedelai. Karena itu penentuan Macang pacar sebagai lokasi tanam kedelai adalah berdasarkan peta lokaai dan bukan soal suka dan tidak suka
Laurens menyebut anggota DPRRI, Julie Laiskodat menaruh perhatian besar untuk pertanian Manggarai barat seperti halnya di kecamatan Macang Pacar, karena itu Ia menyampaikan terima kasih kepada istri sang gubernur tersebut
Setelah seluruh rangkaian acara di rumah adat Lewat, Ibu Julie Laiskodat didampingi kepala dinas pertanian dan perkebunan kabupaten Manggarai Barat, Laurens Halu langsung menuju lokasi tempat dilakukannya penanaman jagung dan kacang kedelai secara simbolis
Sejumlah anggota DPRD NTT dan DPRD kabupaten Manggarai barat, camat Macang pacar serta perwakilan para kepala desa sekecamatan pacar turut melakukan penanaman jagung dan kedelai secara simbolis tersebut
Usai melakukan penanaman jagung dan kedelai secara simbolis, Julie Laiskodat langsung meninggalkan lokasi dan kembali ke Labuan Bajo ibu kota kabupaten Manggarai Bajo
Seluruh rangkaian penanaman jagung dan kedelai di Lewat desa Lewat kecamatan Macang Pacar kabupaten Manggarai Barat NTT tersebut terpantau berjalan lancar.
(Paulus Nabang)