lensareportase.com, Bandar Lampung – Balai Karantina Pertanian Kelas I Bandar Lampung mencatat selama periode Januari hingga Desember 2021 nilai ekspor komoditas pertanian di Lampung mencapai 14,1 triliun rupiah. Komoditas pertanian yang diekspor tersebut terdiri dari sub sektor hortikultura, perkebunan, pangan, kehutanan dan lain-lain seperti kopi biji, tepung tapioka, palm kernel expeller, minyak sawit mentah, lada biji, nanas, cabe jawa serta komoditas lainya.
Komoditas pertanian asal Lampung ini diekspor ke berbagai negara diantaranya adalah China, New Zealand, Spanyol, Vietnam, Italia, Korea selatan, Australia, India, Maroco, Prancis, Rusia, Pakistan maupun Jerman.
Kepala Karatina Pertanian Lampung, Muh.Jumadh saat acara pelepasan ekspor komoditas pertanian dalam even gebyar ekspor yang serentak dilakukan di 34 pintu ekspor di Indonesia ini, pada hari Kamis (30/12) mengatakan saat ini Badan Karantina Pertanian tengah fokus mendorong komoditas unggulan lain untuk diekspor ke mancanegara. Tak hanya volume ekspor yang ditingkatkan namun juga peningkatan jumlah negara tujuan, sesuai dengan yang digaungkan oleh Kementerian Pertanian melalui Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks).
Kepala Karantina Pertanian Lampung, Muh.Jumadh mengatakan bahwa ekspor komoditas pertanian Lampung dari setiap sub sektor menunjukan peningkatan yang sangat signifikan. Berdasarkan data yang terhimpun dalam Indonesia Quarantine Full Automation System (Iqfast) Badan Karantina pertanian tercatat bahwa dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir (2018-2021) ekspor komoditas pertanian asal Lampung meningkat 233 persen.
“Kami catat bahwa untuk sertifikasi ekspor yang dilakukan oleh Karantina Pertanian Lampung pada tahun 2021 sebanyak 9077 sertifikat yang sebelumnya 8928 pada tahun 2020 atau meningkat 1.67%,”kata Muh.Jumadh.
Pada penghujung tahun 2021 ini Karantina Pertanian Lampung juga melepas ekspor dari berbagai jenis komoditas pertanian dengan volume 85.049.567 kilogram atau 85,04 ribu ton dengan nilai 674,4 Miliar. Komoditas pertanian tersebut diantaranya adalah kopi biji, minyak sawit, lada biji, nanas irisan, tepung tapioca, santan kelapa, buah pisang, kelapa parut, sabut kelapa, kayu manis, lengkuas, asam kranji yang dikirim ke 63 negara tujuan yang meliputi New zealand, Korea selatan, Jerman, China, Malaysia, India, Belanda, Maroco, Francis dan rusia dll.
Sebagai informasi, secara kumulatif jumlah ekspor komoditas pertanian yang secara serentak melalui 34 pintu ekspor saat ini sebanyak 1.368.863 ton atau senilai 14,4 triliun dengan 124 negara tujuan yang lokus utama pelepasan ekspor berada di Makassar, Sulawesi Selatan.
Sementara itu, Gubernur Lampung yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Syaiful Dermawan mengajak jajaran pertanian dapat saling bekerjasama dalam meningkatkan nilai tambah produk pertanian Lampung dan menjaga kesinambungan pasokan, agar produk petani kita terus tembus ke pasar global.
Sementara itu Muh.Jumadh menambahkan bahwa pihaknya bersama dengan seluruh pihat terkait akan terus bersinergi untuk mensukseskan program Kementerian Pertanian melalui Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Pertanian juga akan terus berinovasi dalam percepatan layanan di pelabuhan dan pendampingan agar produk pertanian yang diekspor dapat terjamin sehat, aman dan sesuai persyaratan di negara tujuan.(*)
Karantina Pertanian Lampung