3. Osteoporosis
Osteoporosis adalah kondisi saat tingkat kepadatan mineral tulang tergolong rendah. Ini membuat tulang menjadi lemah dan keropos.
Bahkan, osteoporosis juga bisa menyebabkan skoliosis terutama pada orang dewasa yang lebih tua. Ini karena kekuatan tulang belakang akan menurun dan membuatnya melengkung.
4. Malformasi tulang belakang
Malformasi tulang belakang adalah penyebab kelainan tulang belakang jenis skoliosis kongenital.
Jadi, kondisi ini terjadi sejak dalam kandungan karena tulang belakang tidak berkembang atau terbentuk secara normal pada masa perkembangan janin.
Skoliosis kongenital adalah jenis yang paling jarang terjadi. Kondisi ini dapat terjadi pada sekitar 1 dari 10.000 bayi baru lahir.
Cara mencegah skoliosis
Kemungkinan besar, tidak ada cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah skoliosis idiopatik. Ini karena kelainan tulang belakang ini tidak berkaitan dengan postur tubuh yang buruk atau risiko olahraga.
Apalagi, kalau penyebab skoliosis adalah faktor keturunan karena ada genetik yang diturunkan.
Namun, Anda bisa melakukan cara untuk mencegah skoliosis agar tidak semakin memburuk., seperti:
- Menggunakan back braces
- Perawatan kiropraktik
- Terapi skoliosis
- Olahraga untuk skoliosis
- Operasi skoliosis untuk kasus yang parah
Komplikasi skoliosis yang mungkin terjadi
Efek jangka panjang skoliosis tergantung dari seberapa parah derajat lengkungannya. Untuk kasus yang ringan, kondisi ini tidak akan mengganggu aktivitas keseharian.
Namun, skoliosis yang tergolong parah bisa mengakibatkan beberapa komplikasi, seperti:
- Masalah pernapasan, hal ini terjadi karena tulang rusuk menekan paru-paru
- Masalah punggung, skoliosis sejak kecil mungkin bisa menyebabkan nyeri punggung kronis saat dewasa. Terutama jika lekukan abnormal dan tidak dapat diobati
- Perubahan fisik, membuat pinggul dan bahu tidak rata, tulang rusuk menonjol, dan pergeseran pinggang ke area samping
Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter mengenai perawatan skoliosis yang bisa dilakukan.(*)
(SEHATQ)