Seren Taun Kasepuhan Malasari, “Ngahiji Jadi Hiji Tradisi Ngajati Diri”

“Ka cai jadi saleuwi, ka darat jadi salebak, yang nantinya dapat saling memberi, saling mengasihi, dan saling menyayangi, silih asah, silih asih, silih asuh itu yang jadi faktor utamanya, Insya Allah jika sudah saudara-saudara bersatu, seikatan, setujuan, yakin negara pasti aman sejahtera, aman sentosa, itulah faktor utamanya”, ungkapnya.

Salah satu tokoh masyarakat atau tokoh adat Desa Malasari, Sukendar menyampaikan, helaran Seren Taun kasepuhan Malasari tahun ini juga digelar Rembug Petani yang dilanjutkan dengan pemberian bibit. Bahkan, masyarakat adat di Malasari juga telah berhasil menjaga ketahanan pangan dengan memanfaatkan kekayaan alam secara bijak dan kearifan lokal yang dimiliki.

“Rembug petani ini memang baru beberapa tahun kita lakukan karena Seren Taun juga erat kaitannya mengelola pertanian, masyarakat adat kasepuhan Malasari ini kan mayoritas memang petani,” katanya.

Semua, lanjut Sukendar, tidak terlepas dari adanya kendala, yang paling signifikan di kita ini kalau bicara mengenai isu pertanian, berkaitan dengan masalah hama terutama hama babi, kera, termasuk juga burung.

“Jadi kita akan coba bedah, kita juga akan coba padukan dengan program pemerintah nanti kita akan minta pendapat, bagaimana isu yang berkembang berkaitan dengan masalah pertanian ini sesuai dengan harapan,” Tuturnya.

Baca Juga :  Pasca Kebakaran, Pemilik Kios Berharap Bisa Masuk untuk Menyelamatkan Sisa Dagangan

Related posts