Lensareportase.com-Sukabumi
Mengakhiri masa libur Natal Dan Tahun baru serta Libur semester Sekolah pada puncak akhir libur minggu 7 Desember 2024, beberapa wisata di Sukabumi tampak sepi, pasalnya Para wisatawan memilih berlibur di hari-hari sebelumnya, dan juga karna paktor Cuaca yang mengguyur kawasan wisata kaki Gunung Gede Pangrango sehingga wisatawan menurun. Minggu (07/01/24).
Sejak berakhirnya libur Nataru pada 02 januari lalu aktivitas wisata di kawasan Sukabumi Utara terpantau menurun hingga 200%, kebanyakan turis yang berlibur di dominasi warga lokal dan pelajar sekolah. Terpantau di area wisata buper Cinumpang, Taman Rizky strawberry dan Wisata Jembatan Gantung Situgunung.
Kebanyakn wisatawan memilih moment liburannya di masa akhir libur pasca Nataru.
Seperti yang dikatakan pengunjung Asal Bogor Veryn dan anggin. yang memilih berlibur pasca Nataru, menurutnya untuk menghindari kepadatan pengunjung.
“Seru sih, seru banget, lumayan tertarik juga, ujar Anggin.
Terus Gaet nya juga Ramah, cukup membantu juga, ga kapok sih bakal bali lagi kesini bakal ngajak yang lain,”tambah Veryn.
Veryn juga mengatakan dirinya lebih memilih berlibur pasca Nataru agar terhindar kepadatan pengunjung.
“Soalnya kayaknya ga kebayang kemarin pas rame rame nya, liat di instagram juga jembatannya banyak yang naik kan, kita ga mau tuh, mendingan habis awal tahun saja, di jam sepi, juga untuk HTM lumayan masih terjangkau sesuai dengan wahananya.” terang Veryn dan Anggin.
Hasil dari pantauan tim liputan dilapangan wisata jembatan gantung Resort Situgunung pasca libur Nataru menurun hingga 30 %. di banding tahun sbekumnya Hal tersebut di katakan Kepala Resort Situgunung Asep Suganda usai Tutup khas Pos PNBP.
“Untuk kunjungan hari ini sudah menurun ya, karna mungkin kesiapan kerja, kemudian kesiapan masuk sekolah lagi sehingga menurun,” Ucap Kares Situgunung.
Menurut karest Kunjungan wisatawan menurun hingga 30% dari libur 2022.
“Kalo di lihat dari tahun 2023, memang ada penurunan kurang lebih sekitar 30% karna faktornya adalah cuaca, kemudian trend orang itu berubah-ubah tiap tahun nya, mungkin trend tahun ini cenderung lebih memilih untuk kepantai,” tambahnya
Disinggung masalah persaingan wisata, Kepala Report Situgunung mengatakan bahwa persaingan wisata tidak signifikan.
“Saya kira kalo persaingan tempat wisata tidak signifikkan ya, itu tergantung tren barangkali,” kata Asep.
Di tanya terkait persaingan wisata dengan munculnya wisata baru di Sukabumi. Asep Suganda mengatakan bahwa munculnya Wisata Baru sangat Bagus bagi kompetitip dalam inovasi baru.
“Justru dengan muncul nya wisata baru ini merupakan hal sangat bagus bagi kompetitip di dalam pengembangan inovasi baru, mungkin kedepan Situgunung juga akan melakukan inovasi-inovasi baru di dalam pengembangan.” Pungkas Asep Suganda
Hal senada di katakan Manager pengelola Wisata Jembatan Gantung Situgunung Usep Suherlan saat di konfirmasi.
“Tidak sesuai harapan ya, sementara kita prediksikan di awal hari sabtu minggu ini akan menjadi lonjakan liburan terakhir ya, kemudian yang terjadi,, ini sebaliknya ada penurunan kurang lebih 30% dari liburan Nataru tahun kemaren jadi penurunan hampir 30%,” Kata Usep saat di mintai keterangan.
“Kalo persaingan memang, wisata di daerah daerah juga saat ini sangat banyak sekali jadi ada persaingan di sana, kemudian faktor cuaca sih yang menurut kami kenapa pengunjung tidak berantusias ke Situgunung kemungkinan dari faktor cuaca,” paparnya.
“Tentunya kita akan berinovasi terus di setiap tahun ini, kita akan ada perubahan, harus ada sesuatu hal yang baru, di setiap tahunnya mudah-mudahan itu bisa di lakukan oleh kami, dan untuk saat ini wahana baru adalah keranjang sultan terpanjang sementara itu Yang sudah di lakukan.” Terang Usep Suherlan.
As/smi.