lensareportase.com,
Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 Indonesia (H3I), mendapat restu merger dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan selanjutnya, berdasarkan rencana penggabungan bisnis ini ditargetkan akan efektif pada 1 Desember 2021 mendatang.
Tentunya kabar dua operator melebur ini menjadi sangat menarik untuk dinanti, dan bakal seperti apa sepak terjangnya kedepan.
Untuk melihat seberapa kuat dari gabungan dua perusahaan operator ini, berikut beberapa catatan pentingnya.
Penguasaan frekuensi
Pemerintah melalui Kominfo mengeluarkan persetujuan prinsip penggabungan bisnis Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 Indonesia dengan syarat mengembalikan frekuensi sebesar 2×5 MHz FDD (Frequency Division Duplexing) di spektrum 2,1 GHz (2100 MHz).
Berdasarkan pandangan Sekjen Pusat Kajian Kebijakan dan Regulasi Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB), Muhammad Ridwan Effendi pengurangan 2×5 MHz di 2,1 GHz sama sekali tidak memiliki pengaruh yang berarti bagi IOH.
Jadi gabungan Indosat Ooredoo-Hutchison 3 Indonesia penguasaan frekuensi jika langsung digabungkan 1,8 GHz (1.800 MHz) ada 2×30 MHz, sedangkan di 2,1 GHz 2×30 MHz.
Jika dibandingkan XL Axiata pada frekuensi 1,8 GHz 2×20 MHz, 2,1 GHz 2×15 MHz. Sedangkan Telkomsel punya frekuensi 1,8 GHz 2×22,5 MHz, dan pada 2,1 GHz 2×15 MHz.
Jumlah pelanggan gabungan
Jumlah pelanggan gabungan Indosat Ooredoo dan H3I total bakal meraup sekitar 95 juta pelanggan, jumlah kedua terbesar setelah Telkomsel.
Secara keseluruhan, jumlah pelanggan seluler di Indonesia pada 2021 Telkomsel sekitar 165 jt, Indosat Ooredoo 60 juta, XL Axiata 57 juta, Smartfren 32 juta, dan 3Tri 35 juta. Total SIMCard sekitar 350 juta untuk 272 juta penduduk Indonesia.
Kandidat CEO
Dalam keterangan resminya, para pihak yang terlibat memastikan akan menominasikan Vikram Sinha sebagai CEO perusahaan baru ini dan Nicky Lee sebagai CFO Indosat Ooredoo Hutchison.
Sedangkan Ahmad Al-Neama akan tetap menjalankan tugasnya sebagai President Director and CEO Indosat Ooredoo, dan Cliff Woo akan tetap bertugas sebagai CEO H3I hingga proses merger selesai.
Selanjutnya jika disetujui oleh Indosat Ooredoo, maka sosok Ahmad Al-Neama dan Cliff Woo akan duduk di Dewan Komisaris perusahaan gabungan.
Nama baru
Setelah mengantongi izin, penggabungan perusahaan oleh Kementerian Kominfo. Nama baru perusahaan yang bakal diusung dua perusahaan telekomunikasi tersebut ialah Indosat Ooredoo Hutchison (IOH).
Performa perusahaan
Dari sisi kinerja, Indosat Ooredoo sendiri pada selama sembilan bulan pertama 2021, membalikkan kerugian bersih tahun lalu menjadi laba bersih sebesar Rp 5,8 triliun.
Indosat mencatat pendapatan Rp23,06 triliun sepanjang sembilan bulan pertama 2021. Realisasi pendapatan tersebut meningkat 11,96% dibandingkan pendapatan periode sama tahun 2020 yang sebesar Rp20,59 triliun.
Penggabungan aset dan produk dari ISAT dan H3I yang saling melengkapi akan mendorong inovasi dan pengembangan jaringan yang akan memungkinkan perusahaan memberikan layanan digital terbaik dan memperluas tawaran produknya bagi pelanggan di berbagai pelosok Indonesia.
Pendapatan tahunan dari entitas hasil merger akan mencapai US$ 3 miliar dengan nilai perusahaan mencapai US$ 6 miliar.(*)
(SelularID)