KOTA BOGOR – Penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tidak berhenti pada upaya pemadaman. Pemerintah menilai penting langkah pemulihan pascabencana asap melalui pemberdayaan masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Asisten Deputi Kedaruratan dan Manajemen Pascabencana Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Nelwan Harahap pada Rapat Koordinasi Pemulihan Pascabencana Asap Akibat Karhutla, yang berlangsung di Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (12/12). Menurutnya, penanggulangan karhutla idealnya tidak berhenti pada pemadaman api dan asap.
“Kita harus sepakat bahwa karhutla harus ada pemulihan karena selama ini berhenti di pemadaman,” ujar Asisten.
Nelwan mengatakan, misalnya ada 5 sektor rehabilitasi dalam fase penanggulangan bencana, maka pemulihan akan menyentuh sektor yang terdampak, seperti sektor ekonomi, sosial dan lingkungan.
Menurutnya, masyarakat di sekitar hutan terdampak karhutla perlu diberdayakan secara sosial dan ekonominya. Ketika mereka berdaya, masyarakat akan memiliki rasa kepemilikan sehingga turut tergerak dalam pelestarian dan keselamatan kawasan kawasan hutan.