Lensareportse.com-Sukabumi
Ketidak transparanan papan nama proyek milik Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sukabumi dalam kegiatan pembangunan perkuatan tebing ( talud ) yang berlokasi di SDN Cidadap Desa Muara Dua Kecamatan Kadudampit Kabupaten Sukabumi menaruh kecurigaan ada dugaan kongkalikong, hal ini bisa menjadi bahan sorotan APH, APIP. dan Kejaksaan juga sedikit Cibiran masyarakat, Kamis (14/09/2023).
Pasalnya, Informasi yang tertulis pada papan nama proyek tersebut, tidak nampak Volume kegiatan, dan angka nilai anggaran depan nya pun di tutup dengan nilai lebih rendah. Kegiatan pembangunan talud milik Dinas Pendidikan kabuapten Sukabumi tersebut dikerjakan pihak rekanan CV. FAMILY MANDIRI dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2023.
Menurut warga,” Pada papan nama tidak tercantum Volume jadi bagaimana warga bisa turut mengawasi? papan proyek tersebut terpasang pada kegiatan pembangunan Talud di SDN Cidadap. Desa Muara Dua Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, plang proyek terpasang tidak tercantum volume. hal secamam itu tidak menutup kemungkinan bakal mengarah bahwa kegiatan tersebut ada indikasi di duga penyimpangan markup dan mengurangi volume, selain itu kegiatan tersebut terkesan mengabaikan tentang keterbukaan informasi publik yang merupakan hak masyarakat,” cetusnya.
Dari pantauan tim liputan media Lensareportase.com bahwa pembangunan talud berada di SDN Cidadap, menurut pekerja di lapangan yang mengaku berasal dari Daerah Jampang sudah berjalan 2 Pekan. Terpampang papan nama proyek tanpa di sertai volume di Dusun Cidadap, yang di kerjakan oleh CV. FAMILY MANDIRI dengan Sumber anggaran APBD tahun 2023, tertulis angka tulisan tangan Rp 169.699.800,00 menggunakan lakban, dengan batas waktu pengerjaan 60 hari kalender.
Pada kegiatan pembangunan Talud SDN Cidadap Kadudampit tersebut, pada papan nama proyek hanya disebutkan nama pekerjaan, nomor kontrak, masa pengerjaan, nilai kontrak, nama perusahaan rekanan, nama dinas, sumber anggaran dan tidak memuat volume, panjang, lebar dan ketinggian. Hal ini tentunya mencederai keterbukaan informasi publik, dan patut di curigai akan adanya dugaan manipulasi anggaran dan markup bahan material.
As/smi (red).