Menteri PPPA menekankan, urgensi kebutuhan data terpilah perempuan dan anak yang dimandatkan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo kepada KemenPPPA dalam kunjungan terdahulu menjadi sumber dalam penentuan lokasi berdirinya Pos Ramah Perempuan dan Peduli Anak. Kolaborasi dan sinergi antara KemenPPPA dengan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Cianjur, United Nations Population Funds (UNFPA) Indonesia, serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berhasil merampungkan data terpilah perempuan dan anak yang dapat diakses oleh setiap individu.
“Data terpilah perempuan dan anak inilah yang akan menjadi rujukan kami di KemenPPPA dalam intervensi yang lebih tepat serta mengupayakan berdirinya Pos Ramah Perempuan dan Peduli Anak di lokasi-lokasi yang sekiranya sangat membutuhkan. Kami juga akan melakukan rapat koordinasi lintas relawan yang terjun di Cianjur ini untuk memastikan bahwa setiap lokasi pengungsian tersedia layanan dukungan psikososial bagi perempuan dan anak. Jangan sampai ratusan relawan yang hadir di Cianjur ini hanya terfokuskan di satu lokasi pengungsian saja sehingga di lokasi pengungsian lain tidak ada relawan yang terjun untuk membantu para korban,” jelas Menteri PPPA.
Lebih lanjut, Menteri PPPA meninjau tiga lokasi Pos Ramah Perempuan dan Peduli Anak yang berada di Pendopo Kabupaten Cianjur, Lapangan Prawatasari, dan Desa Bangbayang, Kecamatan Gekbrong. Di ketiga lokasi pengungsian tersebut, Menteri PPPA bermain bersama anak-anak korban, bernyanyi bersama, mendengarkan dongeng, serta mendistribusikan bantuan spesifik anak dan perempuan. KemenPPPA didukung oleh Yayasan Shana Shannon bersama Sidomuncul berkomitmen dalam perlindungan dan pemenuhan hak-hak perempuan dan anak di lokasi pengungsian bencana alam gempa bumi melalui layanan dukungan psikososial serta bantuan spesifik perempuan dan anak.
Seusai meninjau tiga lokasi Pos Ramah Perempuan dan Peduli Anak, Menteri PPPA bersama kementerian/lembaga pusat dan daerah serta LSM terkait duduk bersama dalam rangka koordinasi lintas relawan untuk menyatukan tujuan bersama, yaitu perlindungan dan pemenuhan hak perempuan dan anak korban bencana alam gempa bumi Cianjur. Menteri PPPA juga mengapresiasi seluruh pihak terkait yang terjun langsung untuk membantu korban bencana alam gempa bumi yang secara aktif memastikan penanganan korban khususnya perempuan dan anak, dimulai dari makanan, kesehatan, hingga kebutuhan personal sudah tertangani dengan sangat baik.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri PPPA mengajak para relawan yang terjun langsung di Cianjur untuk mengidentifikasi lebih lanjut kluster penanganan korban bencana alam gempa bumi, baik itu perlindungan dan pemenuhan hak perempuan dan anak maupun pencegahan KBG di situasi kebencanaan. Hal tersebut menjadi fokus diskusi dan koordinasi lintas sektor agar intervensi penanganan korban bencana alam gempa bumi yang terdampak semakin tepat sasaran.