Menteri PPPA Pastikan Pos Ramah Perempuan dan Peduli Anak di Cianjur Hadirkan Layanan Dukungan Psikososial serta Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Berbasis Gender

CIANJUR, lensareportase.com – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga kembali meninjau lokasi bencana alam gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat. Menteri PPPA beserta jajaran dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) berkunjung dalam rangka memastikan pemenuhan kebutuhan khusus bagi perempuan dan anak, juga kelompok rentan korban gempa bumi Cianjur yang berada di lokasi pengungsian.(30/11)

“Melalui kunjungan ketiga ini, kami dan beberapa support system yang secara aktif terlibat turut serta terjun ke lapangan memiliki misi yang sama yaitu memberikan layanan dukungan psikososial (LDP) kepada perempuan, anak, dan kelompok rentan korban bencana alam gempa bumi Cianjur melalui berbagai macam aktivitas seperti permainan, menyanyi, berdongeng untuk anak-anak korban juga dialog dengan para perempuan dan kelompok rentan,” ujar Menteri PPPA dalam kunjungannya, Selasa (29/11).

Menteri PPPA menegaskan, perempuan, anak, dan kelompok rentan korban bencana alam gempa bumi yang berada di lokasi pengungsian pun memiliki hak-hak yang harus terpenuhi dan terlindungi. Sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam melindungi serta memenuhi hak-hak perempuan, anak, dan kelompok rentan korban bencana alam gempa bumi Cianjur, KemenPPPA bersama kementerian/lembaga pusat dan daerah serta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) terkait bekerjasama mendirikan Pos Ramah Perempuan dan Anak di beberapa lokasi pengungsian di Cianjur.

Pos Ramah Perempuan dan Peduli Anak hadir untuk memberikan dukungan layanan psikososial bagi korban bencana alam gempa bumi yang membutuhkan seperti pendampingan dalam pemulihan dan trauma healing melalui berbagai macam aktivitas positif dan penuh gembira terkhusus anak-anak juga sebagai lokasi aman bagi kelompok rentan untuk menekan kekerasan berbasis gender (KBG) di lokasi pengungsian.

“Berkaca dari pengalaman yang terjadi di lokasi-lokasi pengungsian kebencanaan terdahulu, perempuan dan anak merupakan bagian dari kelompok rentan yang kerap mengalami KBG dalam situasi kebencanaan. Mulai dari tahap mitigasi bencana dimana perempuan dan anak kurang mendapatkan pelatihan kesiapsiagaan bencana sehingga masih banyak perempuan dan anak yang tidak memiliki kemampuan dalam menghadapi situasi kebencanaan, yaitu pada saat bencana, masa pengungsian, hingga ketika pemulihan pasca bencana. Tidak sedikit perempuan dan anak menjadi korban KBG di lokasi pengungsian kebencanaan sehingga keberadaan Pos Ramah Perempuan dan Peduli Anak untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya KBG di lokasi kebencanaan dapat tertangani dengan cepat dan sesuai,” tutur Menteri PPPA.

Baca Juga :  Menteri ATR/Kepala BPN Tindak Tegas Oknum yang Terjaring Operasi Tangkap Tangan

Related posts