Kolaborasi Pemangku Kepentingan Capai Kemajuan Program Sekolah Penggerak di DKI Jakarta

Lampung, Sulawesi Utara, dan Papua.

Seluruh peserta terbagi dalam tiga gelombang. Setiap gelombang akan mengikuti rangkaian acara yang berlangsung selama satu hari, terdiri atas refleksi dan paparan praktik baik dari perwakilan guru, penyerahan piagam penghargaan kepada kepala Sekolah Penggerak angkatan ke-2, serta penandatanganan dan pembuatan video komitmen bersama dalam mendukung program Sekolah Penggerak. Tak ketinggalan, diadakan pula gelar wicara yang menampilkan narasumber yakni pemerhati anak, Seto Mulyadi. Kemudian, di penghujung kegiatan, peserta akan dibagi dalam kelompok-kelompok kecil untuk mendapatkan wawasan dari fasilitator soal strategi penerapan program Sekolah Penggerak.

Pada sesi gelar wicara hari pertama, Seto Mulyadi memaparkan materi yang berjudul “Pembelajaran yang Memerdekakan Peserta Didik”. Ia menekankan pentingnya pendidik memahami karakteristik anak didiknya. Dengan demikian, pembelajaran berdiferensiasi yang berorientasi pada bakat dan minat anak dapat terpenuhi. “Anak-anak mengandalkan guru dalam belajar maka prosesnya harus menyenangkan,” ujarnya yang biasa dikenal dengan “Kak Seto” ini.

Kak Seto mengatakan, guru sebagai sosok panutan bagi anak, harus bahagia dan dalam kondisi prima saat mengajar baik secara fisik maupun psikis. Menurutnya, guru yang bahagia akan mampu melahirkan ide-ide menarik yang menunjang proses pembelajaran. “Jadilah sahabat dan idola bagi anak. Kemerdekaan dalam belajar adalah ketika guru mampu menciptakan suasana belajar yang aman, nyaman, dan menyenangkan sehingga anak bebas dalam mengekspresikan kemampuan diri mereka,” jelasnya.

Baca Juga :  Disaksikan Pemda dan DPRD Sintang, Kelompok Masyarakat Jalin Kerjasama dengan Balai TN Gunung Ciremai

Related posts