Kolaborasi Pemangku Kepentingan Capai Kemajuan Program Sekolah Penggerak di DKI Jakarta

Lebih lanjut, Purwo mengatakan bahwa program Sekolah Penggerak adalah wujud kolaborasi antara Kemendikbudristek termasuk unit pelaksana teknis (UPT) serta para pemangku kebijakan yang berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa yang mencakup literasi, numerasi, dan survey karakter, guna mencetak SDM unggul.

“Program Sekolah Penggerak merupakan penyempurnaan program transformasi sekolah sebelumnya. PSP akan mengakselerasi sekolah negeri dan swasta untuk bergerak satu hingga dua tahap lebih maju. Program ini, kata Purwo sifatnya bertahap dan teritegrasi dengan ekosistem pendidikan di sekolah maupun wilayah sehingga makin lama akan banyak sekolah di Indonesia yang menjadi Sekolah Penggerak,” jelasnya.

Merujuk data Dinas Pendidikan hingga saat ini, Purwosusilo menyebut, jumlah Sekolah Penggerak di Jakarta mencapai 366 sekolah yang terdiri ata jenjang PAUD 90 sekolah, jenjang SD 142 sekolah, jenjang SMP 82 sekolah, jenjang SMA 42 sekolah, jenjang SLB 10 sekolah. Sedangkan untuk Guru Penggerak di Jakarta berjumlah 152 orang yang terdiri atas jenjang PAUD 5 orang, SD 300 orang, SMP 100 orang, SMA 99 orang, SMK 42 orang, dan SLB 3 orang.

“Harapan saya agar Sekolah Penggerak yang ada dapat melakukan pengimbasan kepada sekolah-sekolah lain, dengan begitu program ini akan berdampak pada naiknya hasil pembelajaran pada level yang diharapkan di berbagai wilayah,” tegasnya.

Selanjutnya, Penanggungjawab Program Sekolah Penggerak, Katman, mengatakan bahwa Forum Pemangku Kepentingan tahun 2023 merupakan wujud kolaborasi dari masing-masing entitas di sektor pendidikan. Program Sekolah Penggerak adalah bentuk komitmen seluruh pihak dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia secara bertahap melalui implementasi Kurikulum Merdeka.

Baca Juga :  Mendes PDTT Tegaskan Pentingnya Data SDGs Desa Dalam Menentukan Arah Kebijakkan Pembangunan di Desa

Related posts