Keberhasilan Aksi Konservasi Indonesia Menjadi Contoh Negara-negara ASEAN

Bali – Keberhasilan aksi konservasi keanekaragaman hayati Indonesia menjadi pembelajaran yang baik bagi negara-negara ASEAN. Sebagai negara yang memiliki kekayaan keanekaragaman hayati tinggi, pemerintah Indonesia menaruh perhatian serius dalam konservasi keanekaragaman hayati, sekaligus memfasilitasi masyarakat untuk meningkatkan penghidupannya, melalui kegiatan ekonomi produktif.

Beberapa praktik terbaik, pengalaman aksi konservasi keanekaragaman hayati dan program peningkatan mata pencaharian alternatif di Indonesia telah dicontohkan ASEAN Heritage Park Gunung Leuser dan ASEAN Heritage Park Way Kambas yang kedua kawasan ini juga berstatus sebagai Taman Nasional. Melalui dukungan Small Grants Programme (SGP) by the ASEAN Centre for Biodiversity (ACB), dua ASEAN Heritage Park (AHP) ini telah membantu masyarakat lokal untuk mengembangkan beberapa produk lokal seperti madu, gula aren, kerajinan eco-print, dan makanan lokal lainnya untuk dijual ke pasar atau untuk ditawarkan kepada wisatawan di daerah penyangga ASEAN Heritage Park.

Program ini juga memberikan contoh bagaimana kemitraan antara AHP/taman nasional, LSM dan pemerintah daerah dari tingkat desa hingga provinsi berkontribusi terhadap konservasi. Misalnya, pembentukan Tim Gugus Tugas untuk konflik manusia-satwa liar, dan program pariwisata terpadu di taman nasional dan desa-desa penyangga, dan banyak lagi. Kesimpulannya, Indonesia bisa membuat kondisi dimana ada keseimbangan antara ekonomi dan ekologi.

“Upaya konservasi hanya akan berjalan dan berhasil jika pemerintah dan masyarakat bekerja sama. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia mendorong masyarakat untuk terlibat dalam perlindungan satwa liar misalnya patroli, penguatan dan pembangunan database, dll dan pada saat yang sama menerapkan program peningkatan mata pencaharian alternatif melalui wisata berbasis satwa liar, program kemitraan masyarakat dan peningkatan kesadaran masyarakat,” ungkap Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Sumber Daya Genetik KLHK, Indra Exploitasia, dalam sambutannya pada acara Closing Forum SGP ACB di Bali (25/07).

Baca Juga :  Kemenperin Memastikan Industri Minyak Goreng Sawit Siap Mendukung Pemenuhan Kebutuhan Masyarakat

Dikatakan Indra, pelaksanaan SGP Indonesia, telah menghasilkan beberapa pencapaian yang baik seperti data survei satwa liar dan keanekaragaman hayati khususnya spesies kunci misalnya gajah sumatera, badak sumatera, dan harimau sumatera; kegiatan restorasi ekosistem yang dipadukan dengan program alternatif mata pencaharian (kemitraan konservasi) untuk mengatasi konflik manusia-satwa liar dan konflik tenurial; dan pengembangan ekowisata terpadu sebagai bagian dari peningkatan mata pencaharian.

Related posts