KAB.BOGOR – Dugaan tercemarnya kali cikaniki dan Cianten membuat semua kalangan masyarakat risau pasalnya, banyak masyarakat yang kesehariannya mengandalkan kedua kali tersebut untuk mandi dan juga mencuci pakaian. Minggu (08/10/2023)
Tercemarnya sungai cikaniki dibenarkan oleh salah satu Kepala Dusun (Kadus) Ahmad Saefuloh, Sejauh ini masyarakat sendiri mengandalkan air sungai cikaniki untuk mendi dan cuci pakaian sementara kalau untuk minum kami mengandalkan air lain, karena kami mengetahui kalau air sungai cikaniki tercemar limbah. Saya sendiri mengetahui sungai ini tercemar limbah karena sering ke sungai, rasa air nya asam bahkan warga pun sudah tahu.
Tercemar sungai cikaniki ya semenjak ada pabrik itu, ikan saja pada mati, kalau kami mengada ngada ada buktinya ini silahkan saja tanya ke kampung lain seperti disini ada kampung disini Jengkol, Jontor, Parung Singa, Kantalarang dan semuanya pakai air sungai ini dan warna airnya kuning.
“Disini dikampung jengkol di RT.13 sendiri ada sekitar 120 KK, kalau dulu sih masih menggunakan air sungai tersebut untuk sekarang sudah tidak lagi karena itu tadi tercemar limbah, kalau hujan ya pada dirumah tapi kalau kemarau ya terpaksa mau tidak mau ke sungai cikaniki sementara kalau untuk masak dan minum kami mengandalkan mata air dari gunung bahkan kami harus beli.”
“Untuk tercemarnya sungai saya sendiri sudah lupa ya berapa tahun nya, yang saya tahu ya semenjak pabrik itu berdiri saja, mungkin sekitar 5 tahunan.”
“Dulu juga pernah di Demo kesana, lalu dikasih konvensasi sama pihak perusahaan sebanyak 500 galon, tapi kan itu sementara kalau kemarau lagi ya mengandalkan sungai cikaniki lagi untuk mandi dan cuci pakaian sementara kalau untuk minum ya harus beli, Ada bantuan pun kan nggak cukup.”
“Harapan saya pribadi dan warga masyarakat ya ingin pabrik yang mencemari air sungai itu harus ditutup, karena dengan adanya kejadian seperti ini tentunya berdampak terhadap kami.”Tuturnya.