Bolehkah Minum Susu Saat Diare? Ini Jawabannya

lensareportase.com, Sebaiknya hindari minum susu saat diare karena kemungkinan besar tubuh akan kesulitan mencerna makanan kaya laktosa seperti susu, sehingga membuat kondisi diare semakin parah. Namun Anda masih bisa mengonsumsi produk olahan susu seperti yogurt yang mengandung probiotik dan lebih rendah laktosa.

Asupan makanan dan minuman yang dikonsumsi saat diare dapat memengaruhi kondisi kesehatan secara signifikan. Sebagian makanan ada yang meredakan sakit perut dan diare, sebagian justru memperparah. Lantas bolehkah minum susu saat diare? Untuk mengetahui jawabannya, mari kita simak artikel selengkapnya berikut ini.

Bolehkah minum susu saat diare?

Saat diare sebaiknya tidak minum susu karena bisa membuat tinja lebih encer

Saat diare sebaiknya tidak minum susu

Sebaiknya hindari minum susu saat diare sebab kemungkinan besar tubuh akan kesulitan mencerna makanan kaya laktosa seperti susu. Ketika laktosa tidak dicerna dengan baik, tubuh perlu menghasilkan lebih banyak enzim laktase untuk mencernanya. Meningkatnya enzim laktase dapat menyebabkan usus mengalami iritasi dan tinja menjadi lebih encer.

JIka diare disebabkan oleh virus, maka pencernaan Anda mungkin dapat menjadi sensitif terhadap produk susu walaupun jika sebelumnya Anda tidak memiliki riwayat intoleransi laktosa. Kondisi ini bahkan bisa berlangsung hingga 6 minggu setelah diare sembuh.
Memang, tidak semua orang diare yang minum susu pasti mengalami keparahan kondisi. Terkadang, risiko juga bergantung dari jumlah susu yang dikonsumsi. Jika tidak terlalu banyak, bisa saja tidak ada dampak signifikan yang dirasakan.
Tetapi, pada beberapa kasus, susu malahan bisa menjadi sumber diare. Hal ini dapat terjadi pada susu yang tidak dipasteurisasi sehingga memungkinkan bakteri tumbuh di dalamnya.
Oleh karena itu, hindari meminum susu yang tidak dipasteurisasi khususnya saat sedang diare, untuk menghindari kontaminasi lebih lanjut. Khusus untuk ibu hamil dan menyusui, hanya boleh mengonsumsi susu yang sudah dipasterurisasi untuk terhindar dari risiko kontaminasi. 

Produk susu yang boleh diminum saat diare

Susu yang boleh diminum saat diare adalah yogurt

Yogurt baik diminum saat diare karena mengandung probiotik

Berbeda dengan produk susu pada umumnya, yogurt masih boleh diminum saat diare. Selain mengandung lebih sedikit laktosa, yogurt juga merupakan minuman fermentasi susu yang mengandung probiotik.

Probiotik atau sering juga disebut sebagai bakteri “baik” telah terbukti memiliki dampak yang baik bagi pencernaan. Sebuah tinjauan yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Gastroenterology, mengungkapkan bahwa makanan yang mengandung probiotik, seperti yogurt, dapat mempersingkat durasi diare.
Hal ini dikarenakan probiotik bekerja di dalam tubuh dengan melepaskan senyawa kimia yang dapat memecah racun perusak yang dihasilkan bakteri jahat penyebab penyakit, seperti misalnya diare.Jika Anda tetap ingin minum susu saat mengalami diare, disarankan untuk meminum tablet enzim laktase sebelumnya untuk mempermudah proses pencernaan. Tetapi jika Anda memiliki intoleransi laktosa, sebaiknya hindari mengonsumsi susu atau produk turunannya sebab pada kondisi ini tubuh tidak dapat sepenuhnya mencerna laktosa.

Pantangan diare selain susu

Gorengan adalah pantangan saat sedang diare

Saat diare sebaiknya tidak makan gorengan

Selain susu, ada beberapa pantangan diare yang perlu Anda hindari agar kondisi pencernaan tidak semakin buruk dan penyembuhan bisa terjadi lebih cepat, seperti:

1. Makanan berlemak

Mengonsumsi makanan berlemak saat sedang diare dapat menyebabkan usus berkontraksi lebih cepat. Hal ini bisa menyebabkan kondisi diare memburuk. Oleh karena itu, sebaiknya hindari makanan berlemak saat sedang diare termasuk makanan mengandung krim, makanan cepat saji, daging berlemak, makanan berminyak dan gorengan.

Baca Juga :  Piring Gantung atau Ben-bepon, Mas Kawin Spesial yang Nggak Biasa dari Biak

2. Pemanis buatan

Beberapa jenis pemanis buatan atau pengganti gula lainnya dapat memiliki efek pencahar, meningkatkan gas dan menyebabkan kembung. Ini adalah kondisi yang menyebabkan diare menjadi lebih parah.Oleh karena itu sebaiknya hindari makanan dan minuman yang menggunakan pemanis buatan seperti misalnya minuman soda diet atau pemanis pengganti gula yang sering digunakan untuk kopi dan teh meski diklaim lebih sehat.

3. Makanan penghasil gas

Beberapa jenis makanan seperti sayuran dan buah-buahan tertentu dapat menyebabkan peningkatan gas di dalam tubuh. Banyaknya gas di saluran pencernaan juga dapat memperparah kondisi diare.Oleh karena itu, hingga pencernaan membaik kembali sebaiknya hindari makanan yang mengandung gas seperti kacang-kacangan, kubis, brokoli, bunga kol, bawang, buah pir, plum, persik, serta buah-buahan kering.

4. Minuman yang dapat mengiritasi pencernaan

Ada beberapa jenis minuman yang mungkin tidak menyebabkan diare, tetapi bisa mengiritasi sistem pencernaan. Beberapa di antaranya adalah minuman beralkohol, mengandung kafein dan minuman berkarbonasi. Sebaiknya hindari mengonsumsi minuman tersebut hingga kondisi pencernaan membaik.

5. Makanan mengandung FODMAP

Jika Anda kerap mengalami diare akibat memiliki kondisi irritable bowel syndrome (IBS), maka sebaiknya hindari jenis makanan tinggi FODMAP. Ini adalah jenis karbohidrat yang ditemukan pada banyak makanan. Sebuah studi menunjukkan bahwa makanan mengandung FODMAP dapat memicu gejala IBS yang salah satunya adalah diare.Beberapa jenis makanan tinggi FODMAP meliputi:

  • Sebagian besar produk susu
  • Gandum, rye (gandum hitam), barley dan couscous
  • Apel, mangga, persik dan ceri
  • Madu, nektar agave, sirup jagung tinggi fruktosa
  • Bawang putih, bawang bombay, dan kacang polong
  • Almond, kacang mete, hazelnut, dan pistachio

Karena itu, bagi orang yang memiliki pencernaan yang sensitif, seringkali disarankan untuk menjalani diet FODMAP.

Itulah alasan Anda sebaiknya tidak minum susu saat diare. Sebaiknya segera hubungi dokter jika diare pada anak-anak tidak membaik dalam 2 hari atau 5 hari bagi orang dewasa.
Kondisi diare juga perlu diperiksakan ke dokter apabila tinja berbau menyengat, warna tinja berbeda, diare disertai mual atau muntah, tinja berdarah atau berlendir, sakit perut yang parah atau diare disertai demam tinggi yang tidak kunjung mereda.
(Sehatq)

Related posts