Tidak Ditangani Secara Serius Pasca Terbentur Gerobak Sampah, Santri Ponpes Ummul Quro Meninggal Dunia

BOGOR, lensareportase.com – F (14) Siswa Kelas 3 Tsanawiyah di Pondok Pesantren Modern Ummul Quro Leuwikiang, Siswa Asal Warung Borong Ciampea ini menghembuskan napas terakhir sebelum di bawa ke Rumah Sakit dan tentunya langkah penanganan terhadap santrinya oleh pihak ponpes sendiri dipertanyakan. Kamis (10/11/2022).

Ust. Andri Noer Zaelani Selaku Humas dalam wawancara di Aula Kantor Institut Ummul Quro Al – Islami (IUQI) Bogor, “Kami Akui dalam hal ini Pihak Ponpes Ummul Quro, Kami Lalai dalam pengawasan serta dalam langkah penangan sehingga salah satu santri kami meninggal dunia.”

“Kami akui saat peristiwa itu terjadi di Poskestren (Posko Kesehatan Pesantren) Hanya ada tim perawat sedang untuk dokter tidak ada karena hanya bertugas dua hari saja yakni di hari rabu dan jum’at, karena kejadiannya di Hari Ahad sore tanggal 31 Oktober 2022 sekitar jam 4.50 Wib tersebut otomatis yang ada hanya tim perawat, maka santri yang mengalami kecelakaan saat membawa grobak sampah ini di tangani oleh tim perawat dengan diberikan bantuan berupa oksigen karena santri ini mengeluh sesak nafas, pemberian oksigen kira kira sampai jam 7 malam.”

Kami mengakui dalam kejadian ini, Kami tidak cepat tanggap dalam hal penanganan, seharusnya ada penanganan khusus dan berkala, jika kami tanggap dan langsung membawanya kerumah sakit terdekat tentunya kejadian ini tidak akan terjadi.

Humas Pondok Pesantren Modern Ummul Quro Ust. Andri Noerzaelani Foto. Dok Istimewa

Mengenai kronologi kejadian sebelum meninggal santri ini sedang piket bersih bersih pesantren, Almarhum ini bawa gerobak sampah untuk mengambil sampah yang di dalam tong untuk nanti ia pindahkan kedalam gerobak yang almarhum bawa, setelah semua selesai dipindahkan kedalam gerobak, Saat Hendak memindahkan gerobak yang penuh sampah datanglah dua rekannya piket untuk menwarkan diri membantu bawa gerobak namun almarhum menolak dan tetap membawa gerobak itu sendiri, mungkin karena jalannya agak sedikit menurun dan postur tubuh alhmarhum perwakannya kecil tak kuat menahan laju gerobak akhirnya kebanting dan gerobak tersebut oleng dan berubah posisi sehingga menghantam dada almarhun dengan keras, Akibat kejadian tersebut Alhmarhun Tidak sadarkan diri dan langsung di bopong ke Poskestren untuk ditangani.

Baca Juga :  [Update] – Hari Kedelapan Pencarian, Total Korban Meninggal Akibat Awan Panas Guguran Berjumlah 46 Jiwa

Setelah diberikan bantuan oksigen oleh perawat kondisi Almarhum ini membaik, menurut penuturan perawat, Almarhum ini ingin pindah Ruangan yang akhirnya disetujui oleh perawat yang menangani, setelah pindah keruangan perawatan dirasa sudah membaik tidak ada lagi pengecekan berkala oleh perawat.

Untuk jam kejadian meninggalnya santri ini kata ustad yang bagian ibadah dan petugas piket yang jaga mengatakan sekitar jam 4 hampir jam 5 lah, saya sendiri dapat kabar jam 7 pagi, dari keterangan secara detailnya Santri Ini Sempat mengambil Air minum di depan Asrama namun saat hwndak kembali keruangan aantri ini tiba tiba jatuh lalu kejang kejang hingga tak aadarkan diri, Nah Ustad yang bagian ibadah ini bersama santri yang jaga membawa santri ke ruangan rawat.
Setelah dibawa keruang rawat, Ustad ini langsung membangunkan perawat dan setelah itu menelpon penanggung jawab kesehatan bahkan ustad tersebut berinisiatif untuk menelpon supir untuk bawa ambulan untuk dibawa kerumah sakit terdekat karena ustad tersebut melihat kondisi almarhum ini waktu itu kondisinya yang lemes, dari situ kejadiannya sangat cepat saya nggak tahu berapa detik santri ini meninggal dunia setelah mengambil air minum.(Mar)

Related posts