lensareportase.com, Jawa Tengah – Tanah longsor melanda Desa Plakaran, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah, pada Minggu (26/6). Peristiwa yang berlangsung pada pukul 14.00 WIB mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pemalang mencatat satu warganya yang luka-luka masih dalam perawatan di rumah sakit. Sedangkan dua warga lain meninggal dunia akibat kejadian tersebut. Petugas BPBD pagi ini, Senin (27/6) bersama warga melakukan pembersihan material longsor di sekitar wilayah yang paling terdampak. Di samping itu, mereka juga mendata secara lebih detail terkait dampak tanah longsor.
Satu pos dapur umum dioperasikan untuk membantu petugas dan warga yang membantu pembersihan material longsor. Pos yang dijalankan secara swadaya ini berada di RT 11/02 Desa Plakaran.
Tercatat sebanyak 21 KK atau 58 jiwa warga Desa Plakaran terdampak tanah longsor. BPBD juga mengidentifikasi 21 rumah terdampak, rumah rusak berat dan rusak ringan masing-masing 1 unit. Pascalongsor, sebanyak 20 KK mengungsi sementara waktu di rumah saudara terdekat.
Laporan BPBD menyebutkan tanah longor terjadi setelah hujan lebat yang disertai faktor struktur tanah labil mengguyur kawasan desa.
Pada kajian InaRISK, teridentifikasi 10 kecamatan di kabupaten ini memiliki potensi bahaya hidrometeorologi basah, berupa tanah longsor. Kecamatan Moga yang terdampak pada Minggu lalu itu merupakan satu di antara kecamatan dengan potensi bahaya tanah longsor kategori sedang hingga tinggi tersebut.
Sementara dilihat dari salah satu parameter pemicu, prakiraan cuaca di Kecamatan Moga pada esok hari (28/6) berpeluang berawan – cerah berawan. Namun demikian, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap bahaya tanah longsor. Pada saat tidak terjadi hujan, warga dapat mengidentifikasi kawasan sekitar, khususnya retakan atau tanah labil yang berpotensi longsor apabila terjadi hujan lebat dengan durasi lama.(*)
Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB