Khusus penanganan tanah longsor, Pemerintah Kabupaten Luwu telah melakukan koordinasi dengan Balai PUPR untuk perbaikan 10 titik longsor dan 3 jembatan yang mengalami kerusakan.
“Kita terus upayakan perbaikan infrastruktur terdampak sehingga diharapkan dalam waktu dekat akses jalan darat dapat berfungsi kembali,” ujarnya.
Peninjauan Udara dan Distribusi Logistik
Adapun Kepala BNPB beserta rombongan melakukan peninjauan udara untuk melihat langsung titik-titik lokasi yang diterjang tanah longsor serta membawa langsung logistik untuk masyarakat terdampak.
“Dari helikopter kita lihat sekitar 16 titik longsor yang dampaknya signifikan, BNPB akan terus mendampingi pemerintah daerah dalam melakukan asesmen agar dampak dari tanah longsor ini segera kita atasi,” tutur Suharyanto.
Adapun rombongan Kepala BNPB turut membawa sejumlah bantuan logistik yang meliputi lilin, garam, makanan siap saji, beras, ikan asin, wajan, selimut dan paket sembako.
“Kita upayakan terus distribusi logistik melalui jalur udara, kita pastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi dengan baik, sekali lagi termasuk pada daerah yang sulit dijangkau dengan jalur darat,” katanya.
“Keselamatan dan kebutuhan masyarakat adalah yang utama, selalu pastikan hal ini menjadi komitmen seluruh pihak untuk mengurangi penderitaan masyarakat,” tutupnya.
Bantuan ke Desa Tolajo, Kecamatan Latimojong
Kepala BNPB dalam hal ini diwakili oleh Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Fajar Setyawan bertolak menggunakan helikopter dengan membawa sejumlah bantuan logistik ke Desa Tolajo, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu.
Desa Tolajo diketahui menjadi salah satu desa yang terisolir karena tanah longsor yang merusak akses jalan maupun jembatan sehingga bantuan tidak dapat didistribusikan melalui perjalanan darat.
Adapun Fajar serta rombongan memberikan sejumlah bantuan logistik dasar serta berdialog dengan masyarakat terdampak untuk memastikan kebutuhan mendesak yang masih dibutuhkan oleh masyarakat.(Humas BNPB)