“Di Kecamatan Leksono juga ada kejadian. Tadi sore angin kencang menyebabkan pohon tumbang. Jalur Sawangan-Kaliwiro terputus. Namun sudah dalam penanganan,” kata Broto.
Dengan melihat rentetan kejadian bencana hidrometeorologi basah di wilayah Kabupaten Wonosobo, pihak BPBD akan melakukan rapat koordinasi dengan segenap unsur forkopimda lainnya demi percepatan penanganan bencana esok hari, Sabtu (9/12). Hal itu juga dilakukan guna memperkuat posko darurat sementara yang sudah didirikan di Pager Kukuh. Terkait status Tanggap Darurat Bencana, Broto mengatakan hal itu akan dibahas dalam forum rapat esok hari.
“Besok BPBD akan mengajak unsur forkopimda terkait untuk rapat penanganan darurat. Posko Darurat semenrara di Pager Kukuh, jelas Broto.
“Status Tanggap Darurat akan dibahas dalam forum rapat besok,” lanjutnya.
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, telah mengeluarkan informasi prakiraan cuaca di wilayah Kabupaten Wonosobo hingga dua hari kedepan atau sampai Minggu (10/12). Menurut BMKG, hujan dengan intensitas sedang hingga yang dapat disertai petir serta angin kencang berpotensi terjadi antara pukul 13.00 sampai 16.00 WIB ke atas.
Menyikapi hasil prakiraan cuaca tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau kepada seluruh pemangku kebijakan di daerah untuk melakukan upaya mitigasi yang meliputi pemantauan kondisi sungai, pembersihan sampah maupun material lain yang dapat menyumbat aliran air, monitoring kondisi lereng, tebing, tanggul, jalan dan jembatan hingga pemantauan debit air saat terjadi hujan secara berkala.