Lensareportase.com-Sukabumi. Taman Warisan ASEAN adalah kawasan lindung terpilih di kawasan ASEAN yang dikenal karena keanekaragaman hayati dan ekosistemnya yang unik, hutan belantara dan nilai-nilai luar biasa dalam pemandangan, budaya, pendidikan, penelitian, rekreasi, dan pariwisata.
Sebanyak 296 peserta Asean Herritage Parks Conference, dari 7 negara di asean. Mengunjungi Taman Wisata Alam Situgunung ecoturism site Kadudampit Sukabumi Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP). Jawa barat Indonesia. Kamis ( 3/11/22 ).
Kegiatan yang di hadiri Kepala Balai Besar TNGGP Cibodas Sapto Aji Prabowo dan jajaran staf balai Cibodas. Kabid dan kasi PTN IV Sukabumi Di dampingi kepala Resort Situgunung Asep Suganda, Jajaran TNI pos Ramil Kadudampit dan Kepolisian Sektor Kadudampit.
Dalam kunjungan tersebut para peserta konferensi Asean Herritage park selain mengunjungi dan memasuki kawasan wisata jembatan terpanjang di asia ( Suspension Bridge Situgunung ) juga sebagai kunjungan lapangan dalam pembelajaran atau studi banding tentang bagaimana cara pengelolaan wisata TNGGP di Situgunung.
Hal tersebut di katakan Kepala Balai Besar TNGGP Sapto Aji Prabowo saat di tanya wartawan, Bahwa menurutnya Kegiatan kunjungan konferensi Asean Herritage Park ke 7 di lakukan di TWA Situgunung sebagai pembelajaran para peserta konferensi dalam mempelajari tentang bagaimana cara pengelolaan wisata di Situgunung TNGGP.
“Jadi ini adalah kunjungan lapangan peserta konferensi asean herritage park ke tujuh, yang di ikuti oleh seluruh Negara Asean yang di laksanakan di bogor, dengan total peserta 296 orang”,. Ujar Sapto Aji. Kepada wartawan lensareportase.com
“Tujuan nya adalah untuk pembelajaran, semacam studi banding, bagaimana pengelolaan wisata di Situgunung ini, seperti apa dampak terhadap masyarakat, ke ekonomi dan sebagainya, sehingga barangkali, bisa menginspirasi kepada mereka nantinya di negaranya masing-masing”, tambahnya.
Disinggung dampak bagi masyarakat terhadap kedatangan peserta konferensi asean herritage, kepala balai mengatakan bahwa sangat berdampak bagi ekonomi masyarakat kedepan.
“Ya inikan mereka juga makan, mereka juga beli oleh-oleh, tentu ketika menyiapkan makan, suplay nya kan dari masyarakat, dan ini diikuti oleh tujuh negara, jadi multi palyer efek, kegiatan wisata Situgunung ini untuk kedepannya bisa jadi peningkatan terhadap ekonomi masyarakat”. Pungkas Kepala Balai TNGGP Sapto Aji Prabowo.
As/smi.