Pesona Kabupaten Garut: Curug Tujuh Neglasari

lensareportase.com,Curug Tujuh Neglasari atau Curug Cilimbung yang berasal dari Sungai Cilimbung berada di Desa Neglasari, Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Lokasinya berada di kebun teh Neglasari yang sekaligus merupakan perbatasan antara Kecamatan Cikajang dengan Kecamatan Cisompet.

Curug Tujuh Neglasari terlihat jelas dari jalan ketika melintasi route dari Garut menuju Pameungpeuk atau sebaliknya.

Dari arah Garut kurang lebih menghabiskan waktu 2,5 jam, ketika memasuki daerah Neglasari setelah melewati Gunung Gelap. Gunung Gelap sendiri adalah hutan yang masih alami walaupun sudah ada banyak daerah-daerah pemukiman tetapi sangat lebat pepohonannya.

Berjalan kaki sejauh 1 km dari jalan utama, menuju obyek wisata Curug Tujuh Neglasari melewati perkebunan teh dengan udara yang sejuk. Panoramanya indah sekali, dengan hamparan perkebunan teh yang hijau. Daya tarik Curug Tujuh Neglasari ada pada air terjun dengan yang jatuh dengan ketinggian yang berbeda-beda.

Belum ada akses jalan menuju bagian atas aliran Curug Tujuh Neglasari maupun ke bagian bawahnya, sehingga sangat disarankan untuk meminta bantuan warga yang mengenal lokasi, karena tidak semua warga tahu jalur menuju aliran Curug Tujuh Neglasari.

Penamaan Curug Tujuh Neglasari diberikan karena bentuk alirannya yang berundak dan memiliki jumlah undakan sebanyak tujuh tingkatan. Penamaan Curug Cilimbung didasarkan karena lokasinya yang berada di Gunung Limbung dan aliran sungai Cilimbung. Curug Tujuh Neglasari memiliki aliran air yang sangat jernih, bahkan di musim hujan. Keadaan lingkungan di sekitar Curug Tujuh Neglasari masih berupa hutan yang sangat alami.

Pada musim kemarau, sebagian besar aliran jatuhan akan kering, namun tidak kering total. Curug Tujuh Neglasari termasuk ke dalam air terjun semi permanen, yang artinya pada musim kemarau, airnya tidak akan kering total meskipun mengalami penyusutan volume jatuhan yang cukup besar.

Baca Juga :  Pesona Kabupaten Bogor: Curug Cikawah

Lokasi ini belum ditandai dalam Google Maps karena sulitnya medan yang harus ditempuh, hal ini merupakan tantangan tersendiri bagi para avonturir yang gemar menaklukkan lokasi sulit dimana lokasi keindahan alam itu berada.(*)

(KABP)

Related posts