lensareportase.com, Bali – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengungkapkan ekonomi kreatif merupakan penggerak roda baru perekonomian dunia.
Hal ini disampaikannya saat menghadiri “Side-Event of High-Level Week: “Resilient and Inclusive Creative Economy for A Thriving Future” di sela-sela Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-76 yang dilaksanakan secara daring, Jumat (24/9/2021). “Ekonomi kreatif adalah perekonomian yang baru,” kata Sandiaga.
Menurutnya, di masa pandemi COVID-19, banyak subsektor ekonomi kreatif yang berkembang dengan sangat pesat. Beberapa di antaranya aplikasi, permainan, tayangan televisi dan radio, serta konten-konten kreatif.
“Di masa pandemi COVID-19, sektor ekonomi kreatif menunjukkan perkembangan yang positif dibandingkan dengan sektor-sektor ekonomi yang konvensional. Subsektor seperti aplikasi, permainan, tayangan televisi dan radio, serta konten-konten kreatif berkembang dengan sangat pesat, karena orang-orang banyak yang berdiam diri di rumah dan mengakses gawainya selama masa pandemi,” katanya.
Untuk menjadikan sektor ekonomi kreatif sebagai pemenang pascapandemi COVID-19, Sandiaga menjelaskan Kemenparekraf/Baparekraf telah melakukan sejumlah program yang berlandaskan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi. Yaitu memberikan dukungan eksplorasi kreativitas melalui pelatihan digital, mentoring secara eksklusif, dan pembangunan kapasitas para pelaku ekonomi kreatif secara berkelanjutan.
“Selain itu, kami juga memberikan berbagai program insentif, mempermudah perizinan, dan pendampingan-pendampingan. Hal ini merupakan bagian dari tugas kami sebagai pembuat kebijakan untuk menciptakan ekosistem ekonomi kreatif yang adil bagi para pelaku ekonomi kreatif,” ujar Sandiaga.
Melalui langkah-langkah ini, lanjut Sandiaga, diharapkan ekonomi kreatif di dunia, khususnya di Indonesia dapat menjadi sektor perekonomian yang meningkatkan taraf kehidupan masyarakat serta mencapai target agenda pengembangan berkelanjutan 2030. “Bangsa yang berpegang teguh terhadap inovasi sebagai kunci untuk menyejahterakan masyarakatnya, yang bisa beradaptasi dalam keadaan apapun, dan percaya akan kerja kolaboratif, akan menjadi bangsa yang maju dan tangguh,” ungkap Sandiaga.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, menambahkan Indonesia sebagai inisiator Tahun Ekonomi Kreatif Internasional untuk Pembangunan Berkelanjutan 2021 menyadari dampak yang ditimbulkan oleh pandemi COVID-19 terhadap ekonomi global. Sehingga, tahun ini menjadi momentum bagi bangsa-bangsa di dunia untuk memberikan dukungan kepada ekonomi kreatif agar menjadi penggerak pemulihan ekonomi global.
“Sebagai pembuat kebijakan, kita harus membuat suatu kebijakan dan regulasi yang mendorong inovasi dan memberikan ruang bagi ekonomi kreatif untuk berkembang pesat. Seperti pemberian akses pembiayaan mikro agar pelaku ekonomi kreatif dapat meningkatkan produksinya dan memperluas pemasaran produknya lewat digitalisasi,” kata Retno.
Acara ini juga dihadiri oleh Menteri Kebudayaan dan Pemuda Uni Emirat Arab, Noura binti Mohammed Al Kaabi; Direktur Jenderal Kerjasama Multilateral Kemenlu, Febryan A. Ruddyard; dan Deputi Perwakilan Tetap Indonesia untuk PBB, Mohammad Kurniadi Koba. Perwakilan pemerintah Fiji, Brazil, dan Organisasi Internasional WIPO, ASEAN, UNCTAD turut memberikan remarks dalam side event yang diselenggarakan oleh Indonesia dan UAE ini. Selain itu, hadir pula Bapak Ekonomi Kreatif, Prof. John Howkins, Koordinator G-CINC, Dr. Dina Dellyana, dan entrepreneur dari UAE dan Indonesia.
Sementara itu, Menparekraf Sandiaga Uno didampingi oleh Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Wisnu Bawa Tarunajaya; Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Vinsensius Jemadu; dan Direktur Hubungan Antarlembaga Kemenparekraf/Baparekraf, Iman Santosa.(*)
Biro Komunikasi
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif