HMB Helianthus Unpak Latih Warga Desa Gedepangrango Budidaya Bibit Bambu Hingga Resmikan Lahan Konservasi Bambu

Lensareportase.com-Sukabumi
Himpunan Mahasiswa Biologi Helianthus Universitas Pakuan atau HMB-Helianthus Unpak mendapatkan pendanaan hibah dari Kemendikbudristek melalui Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK ORMAWA).

Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh HMB Helianthus Unpak terhitung sejak Juli – November 2023 di Desa Gedepangrango, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi.

Kegiatan yang berjudul “Konservasi dan Optimalisasi Hutan Bambu serta Aren sebagai upaya peningkatan pendapatan masyarakat Desa Gedepangrango Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi” telah melakukan kegiatan pelatihan budidaya bambu dengan 2 metode yaitu stek cabang dan penanaman langsung, hingga dilakukan perawatan bambu. Yang bertujuan untuk melestarikan bambu agar terjaganya ekosistem lingkungan dan sebagai edukasi bagi masyarakat mengenai manfaat dari jenis-jenis bambu. Kini masyarakat dapat memanfaatkan bambu dengan mengedepankan pemanfaatan keberlanjutan.

PPK Ormawa Hmb-Helianthus berada dibawah bimbingan Drs. Cecep Sudrajat, M.Pd. Kegiatan dilakukan dengan melibatkan masyarakat dan kelompok tani untuk membudidayakan bambu diantaranya jenis bambu hitam dan kuning yang keberadaannya masih rendah dibandingkan jenis bambu tali dan jenis lainnya. Team pelaksana juga telah melakukan identifikasi bambu yang berada di RW 09. Kp. Bobojong terdapat 8 Jenis bambu diantaranya bambu tali, bambu bitung, bambu gombong, bambu hitam, bambu kuning, temen, tamiang, dan mayan.

Telah dilakukan juga peresmian lahan konservasi bambu pada tanggal 20 September 2023 oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Bapak. Dr. Andi Chairunnas, M.Kom. M.Pd dan Kepala Desa Gedepangrango Bapak Asep Badrutamam serta masyarakat setempat.

Ketua RW 09 Bapak Kartika mengatakan, “Semoga dengan adanya program ini Petani bambu di Desa Gedepangrango dapat mengembangkan bambu yang sudah ada agar menjadi lebih banyak lagi jenis dan jumlahnya. Semoga dengan adanya program ini dapat menambah penghasilan masyarakat, hampir 70% kebutuhan bambu ditinggalkan karena sudah terganti dengan baja ringan, dahulu jual beli bambu bisa mencapai 6 truk tetapi sekarang hanya 3 truk berarti 30% yang berjalan sekarang”. Ucapnya.

Baca Juga :  Badiklat Kejaksaan RI Berhasil Memperoleh Sertifikasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan SNI ISO 37001:2016

Masih kata ketua RW 09 Pak Kartika mengatakan bahwa “dengan Kedatangan mahasiswa universitas pakuan khususnya di Rw 09 Kp. Bobojong kami merasa terbantu melalui program ini”. Pungkasnya.

Kepala Desa Gedepangrango Bapak. Asep Badrutamam mengatakan “Semoga Kp. Bobojong ini dapat menjadi contoh baik untuk mengembangkan potensi wilayah bagi RW lainnya di Desa Gedepangrango”. Singkat Asep badru.
As/smi.

Related posts