lensareportase.com, Cilegon – Karantina Pertanian Cilegon merilis data kenaikan ekspor pada produk kayu lapis asal Banten di tahun 2021. Dari data pada sistem perkarantinaan IQFAST, pada bulan Januari hingga 29 Mei tahun 2021 menunjukkan kinerja ekspor komoditas ini sebanyak 9072,16 meter kubik dengan nilai 55,3 miliar rupiah. Jumlah lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2020 yang mencapai 5861,11 meter kubik atau senilai 31,7 miliar rupiah.
Dalam pencapaian tersebut, Kepala Karantina Pertanian Cilegon Arum Kusnila Dewi optimis untuk ekspor kayu lapis tersebut akan terus meningkat hingga tutup tahun 2021. Adapun negara tujuan kayu lapis asal Banten yang disertifikasi Karantina Pertanian Cilegon adalah Amerika Serikat, Cina dan Thailand.
Sub Koordinator Karantina Tumbuhan Karantina Pertanina Cilegon, Heppy Diati mengatakan Karantina Pertanian Cilegon akan membantu kelancaran ekspor produk tersebut. Ia menegaskan bahwa layanan tindakan karantina sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) dan menjalankan amanat Undang Undang Nomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan.
“Kami melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap Organisme Penggangu Tumbuhan (OPT) serta memastikan jaminan mutu produk yang dilakukan dalam serangkaian tindakan karantina tumbuhan. Satu diantaranya target OPT pada produk kayu lapis ini adalah kumbang powderpost beetle atau kumbang bubuk kayu merupakan kelompok pengebor yang berasal dari family Lyctidae, subfamily Lyctinae. Sesuai dengan namanya, kelompok ini memiliki kebiasaan mengebor substrat kayu yang bisa menyebabkan kerugian besar, baik skala domestik maupun industri professional,” terang Heppy.(*)