Setelah perjalanan yang kurang lebih memakan waktu setengah jam dari jalan utama tersebut, atau satu jam dari kecamatan Wado, pengunjung akan memasuki ladang milik penduduk, dari situ pengunjung sudah tidak bisa lagi memakai kendaraan karena kontur tanah akan semakin curam dan mustahil bisa dilewati kendaraan.
Karena sulitnya medan jalan itulah, sampai saat ini curug yang berada di balik hutan ini masih sangat jarang dikunjungi. Jangankan wisatawan dari luar kota, orang Sumedangnya sendiri mungkin belum banyak yang tahu tentang keberadaan Curug Cakrabuana ini, karena memang kurang terekspose sebagai salah satu potensi wisata yang ada di Sumedang.
Untuk memudahkan pencarian, lokasi Curug Cakrabuana ini sudah ditandai dalam Google Maps, kata kunci yang digunakan dalam Google Maps adalah Curug Cakrabuana.(KABUP)