lensareportase.com, BNPB memberikan pendampingan kepada pemerintah daerah, khususnya BPBD, dalam penanganan darurat banjir di Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan. Banjir yang terjadi sejak Kamis lalu (27/5), pukul 06.00 WIB, berdampak pada dua kecamatan.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membantu untuk melakukan kaji cepat di lapangan. Tim Reaksi Cepat (TRC) BNPB telah berada di lokasi di Desa Pasenan, Kecamatan Suku Tengah Lakitan Ulu Terawas. Salah satu rekomendasi TRC saat berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Musi Rawas yaitu pembentukan pos komando. Melalui pos komando, penanganan banjir dapat berlangsung secara terkoordinasi dan terpadu.
BNPB mendorong sumber daya yang ada di kabupaten terdampak untuk penanganan banjir di wilayah tersebut, termasuk dari unsur pemerintah, lembaga usaha dan masyarakat.
Pada Sabtu lalu (29/5) BNPB melakukan pendampingan pos komando dan koordinasi lintas instansi di daerah untuk penanganan banjir. Sebagian TRC BNPB melakukan kaji cepat di wilayah Kecamatan Selangit.
Data sementara per Sabtu (29/5), jumlah keluarga terdampak sebanyak 547 KK atau sekitar 1.232 jiwa. Tidak ada korban jiwa akibat peristiwa banjir tersebut. Daerah yang terendam banjir yaitu di dua kecamatan, Kecamatan Selangit dan Suku Tengah Lakitan Ulu Terawas. Berikut rincian jumlah keluarga terdampak di dua kecamatan tersebut.
Kecamatan Selangit (Desa Batu Gane 7 KK, Muara Nilau 120 KK, Taba Gindo 60 KK dan Prabumenang 60 KK) dan Kecamatan Suku Tengah Lakitan Ulu Terawas (Desa Pasenan 300 KK). Sedangkan total kerugian material, BNPB mencatatĀ dua rumah hanyut terbawa arus air sungai dan 547 rumah terendam.
Di samping kerusakan di sektor perumahan dan bangunan publik, banjir mengakibatkan 1 jembatan gantungĀ dan 1 dermaga desa wisata rusak.
Kondisi mutakhir di lokasi terdampak, cuaca tampak cerah. Sedangkan banjir sudah surut dan akses sudah dapat diakses kendaran.
Pos komando telah berjalan dengan memberikan pelayanan kesehatan melalui pos kesehatan, dapur umum dan distribusi logistik. Sementara itu, pada Jumat lalu (28/5) listrik dan jaringan telepon masih belum stabil. Akses di beberapa titik menuju lokasi masih ada yang tertimbun material lumpur. Khusus di desa wisata, Sri Pengantin, akses hanya dapat dilakukan melalui Sungai Bal dengan perahu.
Kejadian banjir di wilayah Musi Rawas ini berlangsung pada Kamis (27/5), sekitar pukul 06.00 WIB. Hujan dengan intensitas tinggi memicu luapan Sungai Lakitan dan Sungai Bal.