lensareportase.com, Lampung Utara – Provinsi Lampung merupakan daerah yang kaya akan hasil pertanian dan perkebunannya. Selain hasil dari sektor hortikultura, hasil perkebunan pun menjadi deretan komoditas andalan ekspor yang sangat dimininati pasar dunia. Seperti halnya Lada, komoditas rempah yang satu ini menjadi andalan daerah Lampung.
Kementerian Pertanian terus mendorong agar komoditas pertanian Indonesia dapat masuk ke pasar ekspor. Berbagai program digakkan, seperti Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks) yang dilakukan oleh Badan Karantina Pertanian. Gratieks tak hanya mendongkrak ragam komoditas pertanian dalam menaikkan jumlah dan volume ekspornya, tapi juga terus mengupayakan komoditas pertanian lain agar menembus pasar ekspor baru. Tentunya dibarengi dengan strategi pemasaran yang lebih siap dan mumpuni.
Karantina Pertanian Lampung terus berupaya mendukung program tersebut, salah satunya dengan melakukan bimbingan langsung kepada petani. Berbagai bimbingan teknis (bimtek) untuk beberapa komoditas potensial ekspor dilakukan, salah satunya bimtek ekspor untuk komoditas lada hitam. Mengangkat tema “Bimtek Menuju Ekspor Lada Hitam dan Komoditas Hortikultura”, bimbingan teknis ini digelar di Lampung Utara, Kamis (28/10).
Mendatangkan ahli dibidangnya, acara ini yang juga dihadiri oleh anggota DPRD Kabupaten Lampung Utara dan Bupati Lampung Utara yang diwakili asisten III ini juga diikuti oleh instansi terkait bidang pertanian, universitas, perbankan, asosiasi bidang pertanian, perusahaan yang bergerak dibidang pertanian, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), serta para kelompok tani di Kabupaten Lampung Utara.
“Di era evolusi dunia industri 4.0 strategi marketing tentu sudah berbeda, penjualan secara konvensional sudah mulai beralih ke penjualan online. Pembelinya pun tidak hanya lokal namun dapat merambah ke pasar Internasional,” ujar Andi Narendra, ahli digital marketing.
Berbagai strategi lain penjualan secara online di bahas dalam forum ini. “Pola pikir bahwa ekspor itu harus dengan sekala besar perlu dirubah menjadi ekspor dapat dilakukan secara rumahan. Tentu hal ini harus dibarengi dengan strategi digital marketing yang baik,” ujar Muh.Jumadh, Kepala Karantina Pertanian Lampung.
Jumadh juga berharap bahwa tindak lanjut dalam bimtek ini adalah akan dilakukan pendampingan produk UMKM dan petani untuk siap ekspor melalui forum ekspor Lampung. Selain itu dapat dibentuk wadah digital marketing untuk produk-produk UMKM dan petani Lampung.(*)
Balai Karantina Pertanian Kelas I Bandar Lampung