17 Tanaman Antivirus yang Mudah Ditemukan di Rumah

Beberapa tanaman memiliki sifat antivirus sehingga bisa membantu penyembuhan infeksi, salah satunya adalah bawang putih. Namun, tanaman ini tidak bisa dijadikan pengobatan utama.

lensareportase.com, Bagi sebagian orang, tanaman herbal berkhasiat untuk mengobati berbagai penyakit, termasuk penyakit yang diakibatkan oleh virus. Sebab, beberapa tanaman herbal ternyata memiliki efek antivirus. Tanaman herbal umumnya diolah menjadi jamu atau bahkan obat tradisional dengan resep dari turun-temurun. Penasaran apa saja jenis tanaman herbal antivirus? Ketahui jawabannya di bawah ini.

Apa saja tanaman antivirus?

Tanaman herbal pembunuh virus mungkin sudah digunakan sejak zaman dahulu kala sebelum berkembangnya obat-obatan modern seperti saat ini. Hal ini karena tanaman-tanaman tersebut diyakini mengandung senyawa antivirus yang dapat menangkal virus penyebab penyakit.

Meskipun demikian, Anda perlu memahami bahwa tanaman-tanaman herbal pembunuh virus di bawah ini masih memerlukan riset lebih lanjut untuk memastikan khasiatnya.

1. Bawang putih

Bumbu dapur yang satu ini sudah dikenal dengan berbagai khasiatnya bagi kesehatan. Salah satunya adalah menjadi tanaman herbal pembunuh virus. Bawang putih dapat membasmi virus penyebab pilek, influenza, dan Human Papilloma Virus (HPV).

Bawang putih juga mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan menstimulasi sel pelindung tubuh. Namun, studi masih diperlukan untuk memastikan potensi bawang putih dalam membunuh virus.

2. Jahe

Selain bawang putih, jahe adalah rempah lain yang sering digunakan di Indonesia. Tidak hanya dipercaya mengatasi masuk angin, jahe juga bisa memiliki efek antivirus yang berpeluang untuk mengobati beberapa penyakit, seperti flu dan sebagainya.

3. Kunyit

Jangan salah, kunyit tidak hanya memberikan warna dan berfungsi sebagai bumbu pada masakan, tetapi juga bisa menjadi tanaman herbal pembunuh virus. Ini karena kunyit memiliki senyawa antivirus dan antioksidan yang tinggi.

Baca Juga :  Kewajiban Melaporkan Kelahiran Sesuai UU No. 23 Tahun 2006

4. Ginseng

Ginseng umumnya digunakan sebagai obat tradisional Cina dan sangat berpotensi untuk membasmi virus. Ekstrak ginseng merah Korea dipercaya  mampu mengatasi hepatitis A dan herpes.

5. Peppermint

Sensasi dingin dari peppermint tidak hanya menyegarkan, tetapi dapat membantu tubuh dalam melawan virus. Sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal Food Science and Biotechnology menyebutkan, tanaman peppermint punya efek antivirus dan antiradang mentol serta asam rosmarinic.

6. Adas

Adas atau fennel dapat menambah cita rasa pedas pada hidangan dan memiliki senyawa antivirus yang berpotensi mengatasi penyakit herpes, meringankan peradangan, dan meningkatkan daya tahan tubuh.

7. Randa tapak

Randa tapak atau bunga dandelion sering dianggap sebagai tanaman liar, padahal randa tapak memiliki kandungan senyawa antivirus yang berpeluang mengobati influenza, HIV, hepatitis B, dan demam berdarah.

8. Daun pohon zaitun

Tidak hanya buahnya saja yang berkhasiat, daun pohon zaitun memiliki kandungan senyawa antivirus yang mampu menghancurkan virus dan menghambat perkembangan virus dalam tubuh.

9. Basil

Tanaman herbal pembunuh virus lainnya yang jarang diketahui adalah basil. Basil sering dijadikan rempah untuk makanan Asia, seperti di Thailand.

Senyawa antiviral asam ursolat dan apigenin di dalamnya berpotensi mengatasi enterovirus, hepatitis B, dan herpes.

10. Oregano

Bagi pecinta masakan Italia, Anda pasti familiar dengan oregano yang ditaburkan di pizza. Menurut penelitian dalam Journal of Applied Microbiology, oregano merupakan salah satu tanaman herbal pembunuh virus karena mengandung senyawa antivirus carvacrol.

11. Rosemary

Anda mungkin sering melihat rosemary di dalam hidangan ayam panggang. Faktanya, rosemary mengandung asam oleanolik yang berpotensi mengatasi hepatitis, influenza, herpes, dan HIV pada hewan.

12. Licorice

Licorice sering ditemukan pada obat batuk tradisional Cina dan memiliki kandungan senyawa antiviral liquiritigeninglabridin, dan glycyrrhizin. Akar dari tanaman obat licorice berpotensi mengatasi infeksi virus di pernapasan, HIV, dan herpes.

Baca Juga :  10 Jurus Jitu Menghadapi Mertua Ikut Campur Urusan Rumah Tangga

13. Astragalus

Astragalus adalah salah satu tanaman herbal pembunuh virus dari Cina yang memiliki senyawa antivirus serta berperan dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan melindungi sel astrocyte dalam tubuh.

14. Elderberry

Elderberry atau sambucus adalah salah satu tanaman obat yang sering dibuat dalam bentuk suplemen. Tanaman herbal pembunuh virus ini sering digunakan untuk mengatasi pilek dan flu.

15. Echinacea

Selain elderberry, tanaman herbal pembunuh virus lain yang sering dijadikan bahan baku suplemen kesehatan adalah echinacea. Tanaman obat ini memiliki senyawa antiviral yang efektif untuk mengatasi influenza dan herpes.

16. Sage

Anda mungkin jarang mendengar tanaman sage yang merupakan rempah-rempah khas Barat. Meskipun demikian, tanaman herbal ini sudah lama digunakan untuk pengobatan tradisional untuk infeksi virus.

Kandungan antivirus dalam tanaman herbal pembunuh virus ini terletak pada bagian daun dan batangnya.

17. Lemon balm

Lemon balm adalah tanaman anti virus yang sering dijadikan teh atau bumbu masakan.

Menurut sebuah riset, ekstrak lemon balm mengandung minyak atsiri dan senyawa tumbuhan yang memiliki sifat antivirus.

Riset tabung juga menunjukkan, ekstrak lemon balm memiliki efek antivirus terhadap avian influenza, virus herpes, HIV-1, hingga enterovirus 71.

Anda dapat mencampurkan tanaman-tanaman herbal pembunuh virus di atas ke dalam hidangan sehari-hari ataupun meminumnya dalam bentuk rebusan. Anda juga bisa mendapatkannya dalam bentuk suplemen di apotek.

Perlu diingat juga bahwa infeksi virus dapat sembuh karena pertahanan tubuh yang meningkat, sehingga sel-sel imun bisa melawan virus yang menyerang. Karenanya, bekali tubuh Anda dengan makanan bergizi dan beristirahat cukup ketika sakit.

Selain itu, jangan mengonsumsi tanaman herbal di atas secara berlebih dan selalu cari tahu efek samping dari tanaman-tanaman herbal pembunuh virus yang akan dikonsumsi. Jangan mengonsumsinya jika Anda memiliki alergi terhadap tanaman obat tersebut.(*)

Baca Juga :  Bolehkah Makan Pedas saat Sahur dan Buka Puasa? Ini Jawabannya

Sumber : Sehatq

Related posts