lensareportase.com, Jika Anda punya ketertarikan tersendiri tentang seluk-beluk virus dan penyakit yang terjadi karenanya, mungkin virologi layak diselami lebih jauh. Virologi adalah cabang ilmu biologi yang fokus mempelajari tentang virus dan penyakit viral.
Di dalamnya, mengupas tuntas seputar virologi mulai dari distribusi, biokimia, fisiologi, biologi molekular, ekologi, evolusi, hingga aspek klinisnya. Biasanya, bidang studi ini masuk dalam bagian dari patologi atau mikrobiologi.
Definisi dan sejarah virologi
Pertama kali virus ditemukan pada tahun 1898 dan teridentifikasi karena kemampuannya melewati filter untuk bakteri. Dari situlah geliat untuk meneliti bagaimana sistem virus bekerja mulai dikenal.Pada awal mencuatnya konsep virologi, cabang ilmu biologi ini masih sangat bergantung pada ilmu fisika dan kimia. Terlebih, secara tradisional virus dipandang sebagai sesuatu yang negatif, biang kerok penyebab penyakit.Padahal, virus juga memiliki aspek yang bisa dimanfaatkan untuk tujuan berguna. Contohnya untuk penemuan vaksin dan terapi gen.Sejak itulah mulai diupayakan cara mengidentifikasi properti dari virus yang membuatnya berbeda dari mikroorganisme lainnya. Secara umum, virus hanya mengandung satu jenis asam nukleat. Ini adalah molekul dengan bobot tinggi dan berfungsi menyimpan informasi genetik.Lebih jauh lagi, komposisi kimia dari virus berbeda-beda pada tiap familinya. Sebagai contoh pada virus yang paling sederhana, terdiri dari protein struktural dan asam nukleat.Namun tentu ketika berurusan dengan lapisan luar virus, ini akan menjadi lebih kompleks. Sebab, virus jenis ini matang dengan cara memperbanyak diri lewat membran-membran sel berbeda.Hal yang juga penting adalah mengetahui bagaimana mengidentifikasi klasifikasi dari virologi. Secara formal, famili, subfamili, dan genus selalu ditulis dengan huruf tercetak miring. Selain itu, huruf pertama juga berbentuk kapital.
Studi tentang virus
Dalam tiga dekade terakhir, virologi telah menjadi terobosan utama. Bukan hanya pada bidang medis, namun juga teknologi. Adanya kemampuan tes amplifikasi atau memperbanyak asam nukleat hingga PCR digital membantu diagnosis menjadi lebih akurat.Selain itu, studi tentang virus juga berjalan selaras dengan teknologi sebab hal ini mempermudah aspek yang lebih luas berupa pemantauan di lingkungan.Artinya, berkat virologi inilah jenis virus-virus baru seperti flu burung, SARS, dan tentu saja SARS-Cov-2 atau Coronavirus bisa terdeteksi. Penting sekali mengidentifikasi virus beserta karakteristiknya karena sekaligus membuka peluang pengembangan vaksin.Jika tidak, tentu virus-virus mematikan yang dulu pernah menimbulkan pandemi belum akan berhasil ditaklukkan oleh vaksinasi. Jadi, virologi adalah jalan setapak menuju kekebalan kelompok.Bukan hanya virus yang menjadi sorotan utama dalam pandemi, virologi juga berperan penting dalam penelitian jenis virus seperti Merkell cell polyoma, Kaposi’s Sarcoma, hingga Epstein-Barr virus. Penanganan hingga pencegahan penyakit tentu menjadi lebih mudah ketika berlandaskan ilmu virologi.
Cara menjadi virologis
Sekarang ada banyak sekali universitas yang memang secara spesifik membuka jurusan virologi. Sebab, banyak orang mencari cara menjadi virologis sebagai profesi saat sudah terjun ke dunia kerja. Selain jurusan khusus virologi, bisa juga dari jurusan biologi, kimia, dan semacamnya.Merunut ke bangku SMA, persyaratan lain biasanya adalah mempelajari biologi, kimia, dan fisika. Barulah kemudian bisa dilanjutkan ke jurusan yang berhubungan ketika kuliah.Lebih jauh lagi, virologis adalah tenaga medis profesional yang bekerja untuk memahami virus. Mereka akan melakukan diagnosis demi menemukan karakteristik dan upaya mencegah infeksi virus.Jadi, jangan heran apabila virologis nantinya akan bekerja seharian di dalam laboratorium bersama tenaga medis dari departemen lain. Mereka akan menekuni deteksi antibodi dengan teknik tertentu untuk tahu bagaimana sebuah virus bekerja.Sementara untuk pelatihan postdoctoral, perlu durasi selama 3-5 tahun baik untuk profesi sebagai dokter maupun peneliti medis.Lalu, apa saja skill kunci yang perlu dimiliki sebagai cara menjadi virologis?
- Tertarik dengan bidang kimia
- Pemikiran analitis
- Mahir mengoperasikan teknologi medis
- Kemampuan interpersonal yang andal
- Bisa tetap tenang saat di bawah tekanan
Lebih jauh lagi, bidang studi biologi ini perlu waktu penelitian untuk jenjang doktoral selama 4-6 tahun. Peserta didik harus lulus seluruh kelas dasar di tahun pertama dan mengikuti rotasi laboratorium.
Tujuan dari hal ini adalah mendapatkan bayangan tentang topik apa dalam penelitian mereka. Bukan tidak mungkin, penelitian mereka akan menjadi harapan baru di dunia medis.(*)
(Sehatq)