Biasanya, skoliosis sudah terlihat sejak masa perkembangan anak. Namun, penyebab utama skoliosis pun tidak diketahui. Pengobatan dan perawatan sejak dini bisa membantu mencegah tingkat keparahan.
lensareportase.com – Skoliosis adalah kondisi saat lengkung tulang belakang tidak normal. Hingga kini, belum diketahui secara pasti penyebab utama skoliosis. Biasanya, skoliosis didiagnosis pada masa perkembangan anak atau perkembangan remaja awal.
Simak penjelasan lengkapnya mengenai penyebab, pencegahan, serta efek kelainan lengkung tulang belakang yang mungkin terjadi dalam artikel ini.
Macam-macam penyebab skoliosis
Menurut American Association of Neurological Surgeons, sekitar 80% penyebab skoliosis tidak dapat teridentifikasi. Umumnya, skoliosis yang tidak diketahui penyebabnya (idiopatik) adalah jenis yang yang paling umum terjadi.
Setidaknya, ada 3 klasifikasi penyebab skoliosis, yaitu idiopatik, kongenital (bawaan lahir), dan neuromuskular (masalah syaraf dan otot). Berikut adalah penjelasan lengkapnya:
1. Skoliosis idiopatik
Skoliosis idiopatik adalah jenis skoliosis yang tidak diketahui penyebabnya dan paling sering terjadi.
Umumnya, kelainan tulang belakang ini terjadi karena faktor keturunan. Biasanya, paling sering terjadi pada anak perempuan daripada anak laki-laki. Sebagian besar kasusnya ringan dan tidak memerlukan pengobatan khusus.
2. Penyakit neurologis dan otot
Penyebab skoliosis neuromuskular adalah masalah saraf dan otot. Beberapa penyakit neurologis dan otot yang bisa menyebabkan kelainan tulang belakang, antara lain:
Cerebral palsy
Cerebral palsy adalah gangguan yang memengaruhi sistem saraf seperti gerakan dan koordinasi otot.
Sebagian orang dengan kondisi ini mungkin akan mengalami kesulitan berjalan dan duduk. Hal ini bisa memicu masalah tulang belakang, seperti skoliosis, lordosis, dan kifosis.
Distrofi otot
Distrofi otot adalah kondisi kelainan genetik yang bisa merusak dan melemahkan otot.
Kondisi ini juga bisa memengaruhi otot rangka. Kelemahan pada otot tulang belakang ini lah yang menyebabkan kelengkungan tulang belakang atau skoliosis.
Spina bifida
Spina bifida adalah cacat lahir yang juga bisa memengaruhi tulang belakang bayi, sehingga menyebabkan skoliosis atau tulang belakang melengkung.
Kondisi ini terjadi selama perkembangan janin dalam rahim, karena sumsum tulang belakang, otak, atau meninges (selaput otak) tidak sepenuhnya berkembang.
Cedera tulang belakang
Penyebab skoliosis lainnya adalah cedera tulang belakang. Hal ini terjadi karena kerusakan saraf mengakibatkan hilangnya kontrol pada otot inti.
Padahal, otot berfungsi untuk menjaga kesiembangan atau mempertahankan posisi tulang belakang. Cedera meliputi kecelakaan kendaraan, jatuh, tindakan kekerasan, cedera olahraga, dan penyakit.