lensareportase.com, Organisasi aktivis 98, Barikade 98, angkat suara mengenai tudingan yang diutarakan politisi Fahri Hamzah terhadap Menteri BUMN, Erick Thohir.
Salah satu pengurus Dewan Pimpinan Nasional Barikade 98, Ruscain Qurboni mengatakan, tudingan Fahri Hamzah yang menyebut Erick Thohir sebagai menteri pencari cuan, adalah tidak berdasar dan hanya sekadar ingin mencari sensasi belaka.
Menurut Ruscain, tudingan mantan politisi PKS tersebut tersebut tidak berdasar dan tidak ilmiah. Sebab, menurut dia, untuk menilai prestasi seorang menteri tak bisa hanya sekadar dari media sosial.
Ada parameter yang jelas, yakni diantaranya target dan capaian yang kelas, sesuai yang diinginkan oleh Presiden Joko Widodo, selaku atasannya.
“Prestasi harus diukur menggunakan parameter yang jelas,” ujar Ruscain di Jakarta, pada Senin (16/5/2022).
Ia menambahkan, saat ini kinerja Erick Thohir sebagai Menteri BUMN sudah sesuai harapan Presiden Jokowi. Semua target dan capaiannya berhasil direalisasikan, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat.
Salah satunya adalah layanan Kementerian BUMN di tengah pandemi Covid-19, dimana sejumlah peusahaan BUMN berada di garda terdepan dalam penanganan Covid-19.
Diantaranya adalah perusahaan-perusahaan plat merah yang bergerak di bidang kesehatan dan obat-obatan.
Menurut Ruscain, hal tersebut merupakan bukti kalau Kementerian BUMN telah memberikan kontribusinya kepada negara, dan hal tersebut dilakukan di bawah arahan Menteri BUMN, Erick Thohir.
“Kalau yang jadi ukuran prestasi adalah target dan capaian pasti sudah terlampaui. Kalau ada orang yang menuduh menteri yang berprestasi mencari panggung, kita tidak bisa melarang masyarakat untuk tidak berpendapat,” urai Ruscain.
Ruscain juga menyinggung mengenai peran dan jasa Fahri Hamzah kepada korban yang gugur pada reformasi 1998 lalu, diantaranya keluarga korban Trisakti 98.
Menurut dia, kepedulian yang ditunjukkan Erick Thohir kepada para korban tersebut sangat nyata, meski dirinya bukan bagian dari gerakan reformasi 1998.
Salah satu kontribusi yang diberikan Erick Thohir diantaranya dengan memberikan rumah kepada empat keluarga korban Trisakti 98.
Sementara, Ruscain menilai, Fahri Hamzah yang merupakan bagian dari gerakan 98, belum memberikan kontribusi apa-apa kepada korban maupun aktivis 98.
“Tapi anda Fahri yg mengaku sebagai aktivis 98, dimana anda saat itu? Jangankan untuk kepentingan kawan-kawan aktivis 98, untuk kepentingan masyarakatpun belum terasa. Apakah prestasi anda saat anda menduduki kursi pimpinan DPR saat itu?” tanya Ruscain.
Sebelumnya, politisi Fahri Hamzah menyebut salah satu menteri Jokowi adalah ‘pedagang’ pencari cuan. Hal ini disampaikan pada Kamis, 12 Mei lalu.
Saat itu Fahri menyebut jika menteri-menteri ini menggunakan jabatan untuk kepentingan pribadinya. Salah satunya mencari cuan dan popularitas.
Dalam pernyataannya, Fahri menyebut nama Erick Thohir sebagai salah satu menteri pedagang pencari cuan. Hal ini karena sesuai dengan menteri yang berasal dari kalangan pengusaha.
“Di antara semua yang mendapat kepercayaan memang yang powernya paling besar adalah Erick karena mengontrol BUMN yang strukturnya lebih kuat dari struktur pemerintah pusat,” tutur Fahri.
Fahri mengungkapkan sebaiknya menteri itu mengundurkan diri.
“Kabinet babak belur padahal masih 2,5 tahun. Ketika krisis tapi menteri pada cari ‘cuan’ dan popularitas. Akhirnya presiden menanggung beban sendiri,” ujar Fahri, dalam keterangannya, dikutip Jumat (13/5/2022).(*)