Karena itulah terjadi proses “imitasi” atau peniruan antar sesama manusia. “Imitasi”, adalah tindakan untuk meniru orang lain, baik sikap, gaya hidup, penampilan, tutur kata dan tindakan orang lain.
Kalau ada tetangganya yang hidup mewah, ingin meniru kemewahannya, kendati mungkin tidak sama dalam tatacara memperoleh dan sumber penghasilannya. Semuanya terefleksi keinginan memiliki uang yang melimpah.
Menurut Gabriel Tarde dalam buku “Les Lois de L’imitation” dikatakan imitasi adalah landasan interaksi sosial yang berangkat dari sikap “penerimaan”, “terpesona”, “kagum”, “keterpaksaan”, atau “latah” dan “ikut-ikutan”.
Dengan demikian, bukan sesuatu yang aneh jika ada anggota masyarakat yang suka mengimitasi kehidupan “glamour”, “gaya hedonistik” dan hobi “flexing”.
Proses peniruan untuk memperkaya khazanah keilmuan ataupun budaya adalah hal yang wajar sejauh dalam koridor rasionalitas. Tetapi bisa menimbulkan masalah jika muncul dari alam bawah sadar dan bersifat irasional.