Terima Bupati Blitar, Sekjen Taufik Beberkan Kunci Efektif Bangun Desa

lensareportase.com, Jakarta – Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Sekjen Kemendes PDTT) Taufik Madjid mengungkapkan sejak UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa diresmikan, sejauh ini Dana Desa mampu meyerap kebutuhan warga Desa dan berdampak pada kualitas hidup masyarakat.

Sekjen Taufik juga menyatakan Dana Desa yang digelontorkan dari APBN menjadi wujud nyata rekognisi Desa dan telah diterima oleh 434 Kabupaten di Indonesia.

Dengan hal itu, Desa-Desa secara cepat mampu menggerakkan rencana pembangunan secara mandiri. Maka, tak berlebihan jika Desa didaulat menjadi lokomotif pembangunan Indonesia.

Penting diketahui, bahwa lebih dari Rp400 triliun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) disalurkan untuk Dana Desa terhitung dari sepanjang tahun 2015-2021.

“Patut kita syukuri, bahwa Pemerintah mempunyai perhatian khusus terhadap Desa. Terbukti, 434 Kabupaten di Indonesia yang telah menerima Dana Desa, kemudian tersebar ke 74.992 Desa. Dan dengan ini maka saya berharap agar percepatan Dana Desa cepat dicairkan, dan cepat juga dimanfaatkan,” papar Sekjen Taufik di Ruang Eksekutif Kementerian Desa, PDTT pada Kamis (25/08/2022).

Di samping itu, Sekjen Taufik juga mengungkapkan, Pemerintah punya perhatian khusus pada angka stunting di Indonesia saat ini yang sangat tinggi, yakni mencapai 27 persen. Namun, pemerintah bertekad kuat untuk menurunkan angka stunting menjadi 14 persen di 2024.

“Selain itu, misi kami di Kementerian Desa adalah berkomitmen agar penurunan angka stunting Desa segera menurun dengan signifikan,” ujar Sekjen Taufik.

Sementara itu, Bupati Blitar Rini Syarifah menyatakan keberhasilannya menjadi pilot project SDGs Desa. Ia juga bersyukur dengan adanya SDGs Desa, maka data Desa di wilayahnya dapat terverifikasi secara efektif dan objektif.

Baca Juga :  Mendagri Tegaskan ASN Tak Boleh Ikut Campur dalam Urusan Politik Praktis

“Alhamdulillah tahun kemarin kami dipercayai Gus Menteri untuk menjadi Desa Percontohan tentang SDGs, dikirim sekitar 22 CPNS. Dan SDGs ini sangat mendorong kami agar pendataan di kami ini terhitung dengan baik,” ujar Rini.

Rini berharap dukungan positif dari Kemendes agar dapat memberikan atensi penuh terhadap berbagai potensi alam yang terkandung di Kabupaten Blitar, termasuk diantaranya adalah menyediakan wadah bagi para duta digital.

Rini juga menambahkan, bahwa Kabupaten Blitar berhasil menjadi penyuplai kebutuhan pokok terbesar di Indonesia.

“Saya berharap ada support dari Kemendes, termasuk pada tempat-tempat untuk pelatihan duta digital, dan kami butuh data dari bawah (Desa). Karena kami banyak dari potensi pertanian, peternakan, dan perikanan. Dan alhamdulillah kami menjadi penyuplai kebutuhan dasar itu nomor 3 se-Nasional pak,” ungkap Rini.

Menanggapi hal itu, Sekjen Taufik menjelaskan bahwa sejauh ini, Pemerintah telah memberikan ruang pelatihan di sejumlah provinsi di Indonesia. Dengan output terbentuknya Desa yang cerdas dan implementatif terhadap perkembangan teknologi, sehingga dapat memperluas kreatifitasnya dalam membangun Desa.

“Terkait dengan pelatihan itu sejauh ini kami telah menjalankannya di Jogja, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Namun kita akan semakin luas agar di Desa itu terbangun sebuah iklim, sebuah suasana yang utuh, tujuannya agar dapat membantu terkait dengan perwujudan desa cerdas,” pungkas Sekjen Taufik.(*)

Humas Kemendes PDTT

Related posts