Swasembada Gula, ID FOOD Genjot produksi hingga 400 ribu Ton di tahun 2025

lensareportase.com, JAKARTA [29/7] – Direktur Utama Holding pangan ID FOOD Frans Marganda Tambunan mengatakan sebagaimana yang digaungkan Pemerintah untuk mewujudkan swasembada gula konsumsi guna memenuhi kebutuhan nasional. Dan seperti diketahui kebutuhan konsumsi gula konsumsi nasional capai 3,2 juta Ton, dimana angka produksi lokal saat ini 2,3 juta Ton sehingga masih terus digenjot produksi lokal sekitar 850 ribu ton untuk memperkuat kebutuhan gula nasional.

Frans melanjutkan seperti juga yang diamanahkan Menteri BUMN Erick Thohir bahwa BUMN dapat menjadi bagian dari terwujudnya swasembada gula konsumsi mengingat hal ini merupakan bagian dari ketahanan pangan.

“Dari 2,3 juta ton gula produksi nasional yang dihasilkan BUMN sekitar 1,04 juta ton yaitu kontribusi ID FOOD dan PTPN Holding, ID FOOD sendiri memproduksi sekitar 250 ribu ton, per tahun, artinya kontribusi kepada produksi nasional sekitar 11% yang dihasilkan dari tiga Anak perusahaan yaitu PT PG Rajawali I , PG Candi Baru, dan PT PG Rajawali II dengan enam Pabrik Gula yang saat ini aktif beroperasi,” jelasnya.

Adapun guna menggenjot kontribusi terhadap produksi gula nasional, Frans mengatakan ID FOOD akan membuka peluang sinergi dengan private sector sehingga diharapkan ditargetkan tahun 2025 ID Food bisa menyumbang produksi hingga 400 ribu ton. Sebagian lagi nanti dilakukan sinergi dengan PTPN Holding agar defisit produksi gula konsumsi sebanyak 850 ribu ton tadi dapat tercukupi.

Frans melanjutkan strategi yang dilakukan untuk mencapai produksi tersebut dengan menyelesaikan beberapa PR terkait penyediaan lahan atau perbaikan hulu pangan untuk bahan baku tebu agar ketersediaan bahan baku tercukupi.

“Untuk memproduksi 250 ribu ton gula dipenuhi dari 43.000 ha ladang tebu yang sebagian besar bermitra dengan petani dan sekitar 13.000 ha adalah dari lahan milik RNI/ID FOOD, sehingga kedepannya lahan tebu sinergi dengan petani tebu akan ditingkatkan hingga 60.000 Ha, dengan catatan melakukan perbaikan di on farm sampai off farm,“imbuhnya. “Dari perbaikan tersebut tentu diharapkan rendemen yang dihasilkan diharapkan dapat meningkat menjadi 8,6 dari saat ini 7,3,” katanya lagi.

Baca Juga :  Tegakkan Hukum Tipikor, KPK Siap Pulihkan Kerugian Keuangan Negara

Untuk mencapai semua langkah dalam mendukung perkuat gula diakuinya saat ini BUMN membentuk ekosistem diantara pelaku usaha pertanian yang disebut Program Makmur sinergi BUMN sehingga dapat berkolaborasi dalam mewujudkan swasembada pangan khususnya gula.

Faktor pendukung lainnya untuk mendukung swasembada gula diantaranya ID FOOD merupakan produsen gula pertama yang menyediakan fasilitas sistem resi gudang yang dapat digunakan oleh petani, peternak, dan nelayan saat mereka panen raya.

“Jadi sistem resi gudang ini untuk membantu petani kita seandainya ada gagal lelang atau harga jatuh kebawah,” Jelas Frans.(*)

Related posts