Kota Bogor – Serikat Mahasiswa Bogor Raya menggelar aksi unjuk rasa di depan Starbucks, Jalan Sudirman, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Selasa 4 Pebruari 2025. Aksi ini dihadiri sekitar 50 orang dan dipimpin oleh Koordinator Lapangan (Korlap), Muhamad Afif zaelani yang menyuarakan sejumlah tuntutan terkait catatan 100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran.
Afif dalam orasinya menyampaikan beberapa poin penting yang menjadi fokus utama aksi tersebut. Massa aksi menuntut agar pemerintah memeriksa kebijakan-kebijakan yang dianggap tidak pro rakyat, serta mengevaluasi kebijakan yang merugikan kesejahteraan masyarakat dan melanggar hak-hak dasar warga negara.
Adapun tuntutan yang disuarakan oleh Afif dan massa aksi adalah sebagai berikut:
1.Pemeriksaan Kebijakan yang Merugikan Rakyat.
Massa mendesak agar pemerintah melakukan pemeriksaan terhadap kebijakan yang tidak mendukung kesejahteraan rakyat dan dianggap melanggar hak-hak dasar warga negara.
2.Revisi Kebijakan PPN
Massa aksi juga menuntut agar pemerintah segera merevisi kebijakan PPN yang memberatkan rakyat, terutama kelas menengah ke bawah, yang merasakan dampak peningkatan harga barang dan jasa.
3.Pemeriksaan Pelanggaran HAM oleh Aparat Negara.
Dalam orasinya, Apip juga menuntut agar tindakan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) oleh aparat negara dan pemerintahan diperiksa dengan tegas dan transparan.
4.Pemberantasan Korupsi dan Pengawasan Penggunaan Dana Desa
Terakhir, Afif dan massa aksi menuntut pemberantasan korupsi secara tegas di seluruh tingkatan pemerintahan, serta pengawasan yang lebih ketat terhadap penggunaan dana desa dan program-program negara lainnya yang rawan disalahgunakan.
Melalui aksi ini, Serikat Mahasiswa Bogor Raya berharap agar pemerintahan saat ini dapat kembali ke jalur yang benar, dengan mewujudkan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Aksi unjuk rasa ini, diharapkan dapat menjadi perhatian bagi pemerintah untuk melakukan evaluasi terhadap kebijakan-kebijakan yang berdampak pada rakyat.(Sry/Mar)
