KAB.BOGOR – Para pengemudi angkutan kota (angkot) di wilayah Bogor Barat menghadapi tantangan ganda yang semakin memberatkan. Selain sepinya penumpang, mereka juga mengeluhkan kemacetan yang kerap terjadi di beberapa ruas jalan utama. Kondisi ini membuat pendapatan harian mereka menurun drastis. (07/01/2025)
Salah satu pengemudi angkot trayek Laladon-Leuwiliang, yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan bahwa jumlah penumpang belakangan ini semakin menurun. “Penumpang sekarang jauh lebih sedikit, mungkin karena sudah banyak yang beralih ke ojek online atau kendaraan pribadi. Ditambah lagi macetnya parah, jadi waktu tempuh lebih lama,” ujarnya saat diwawancarai.
Menurutnya, kemacetan sering terjadi di pertigaan Warung Borong, Pertigaan Cibatok dan Juga Pertigaan Cemplang, terutama pada jam-jam sibuk. Hal ini memperpanjang waktu operasional angkot sehingga biaya operasional, seperti bahan bakar, ikut meningkat.
Hal serupa disampaikan oleh Asep (39), pengemudi angkot lainnya. Ia menyebutkan bahwa kemacetan dan sepinya penumpang membuat penghasilannya berkurang hingga 50 persen. “Biasanya sehari bisa dapat Rp150.000 sampai Rp200.000, sekarang paling cuma Rp70.000. Itu juga harus dipotong untuk setoran dan bensin,” keluh Asep.
Pengemudi angkot juga merasa terjepit dengan kehadiran moda transportasi lain, seperti bus kecil dan ojek daring. “Dulu angkot jadi andalan warga. Sekarang banyak yang pilih ojek online karena lebih cepat dan praktis,” tambahnya.
Kemacetan di wilayah Bogor Barat sendiri sebagian besar disebabkan oleh proyek pembangunan jalan dan meningkatnya jumlah kendaraan. Selain itu, kurangnya pengaturan lalu lintas di beberapa persimpangan turut memperburuk situasi.
Para pengemudi berharap ada solusi dari pemerintah daerah untuk membantu meringankan beban mereka. “Kami berharap pemerintah mendengarkan keluhan kami. Kalau terus begini, banyak pengemudi yang mungkin akan berhenti narik,” tutup Asep.
Pemerintah Kabupaten Bogor sendiri belum memberikan tanggapan resmi terkait keluhan ini. Namun, masyarakat berharap agar perbaikan infrastruktur dan pengaturan lalu lintas dapat segera dioptimalkan untuk mengurangi kemacetan di wilayah tersebut. (Mar)