Dalam kaitan dengan aksi pengendalian perubahan iklim, angka emisi GRK dari kebakaran hutan dapat diolah datanya s.d. Oktober sebesar 141,8 juta ton. Data penurunan emisi GRK dari bisnis as usual tahun 2022 sebesar 814 juta ton atau penurunan emisi 40,09 % dan tahun 2021 sebesar 889 juta ton atau menurun 43, 8 % dan tahun 2021 sebesar 945 juta ton atau 47,3 %.
“Pada konteks KLHK dan perubahan iklim karena National Focal Point-nya iklim ada di KLHK, jadi kita tetap mengikuti perkembangan, tadi saya menyampaikan pesan kepada teman-teman untuk perubahan iklim di COP28 ada kemungkinan perubahan-perubahan dengan percepatan target internasional atau global,” jelas Menteri Siti.
Menteri Siti mengungkapkan, apabila dahulu permintaannya adalah 50% penurunan emisi untuk Tahun 2050, namun saat ini mengalami peningkatan drastis menjadi penurunan 60% emisi pada tahun 2035.
“Itu buat suatu negara merupakan kerja berat, tapi buat Indonesia harusnya bukan masalah, sebab kita sudah menyiapkan instrumen-instrumen dan langkah-langkahnya juga sudah kita lakukan. Memang yang agak berat energi, karena kita masih terus membangun,” ungkap Menteri Siti.(*)