PT. Fontis Aqua Vivam Jembatan Gantung Situ Gunung Gelar NGOPI ” Ngobrol Pintar” Tentang Pengelolaan Cagar Biosfer Cibodas

Lensareportase.com-Situgunung Sukabumi. Jaga Keselamatan Ekosistem dan Hayati serta keselarasan antara alam dan manusia di taman wisata Alam Situgunung Sukabumi PT. Pontis Aqua Vivam ( Suspensison Bridge) jembatan gantung Situgunung adakan acara ngobrol pintar ( Ngopi ) tentang pengelolaan cagar Biosfer Cibodas, yang di gelar di Balcony Valley.

Acara tersebut di hadiri Kapolsek Kadudampit, Danram Cisaat Kodim.0607 kota Sukabumi yang di wakili Danpos Ramil, Camat Kadudampit, Karest Situgunung, Ketua PMI Kabupaten Sukabumi, Kades Gede pangrango, Kades Sukamaju, Kades Kadudampit, Pokdarwis Kecamatan Kadudampit serta tokoh masyarakat sekitar Situgunung. Kamis (02/6/05).

Acara tersebut bertemakan tentang keberlangsungan kehidupan antara manusia dan alam termasuk Hutan ke masa yang akan datang.
Pengertian tentang Biosfer adalah bagian luar dari planet Bumi, mencakup udara, daratan, dan air, yang memungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung. Dalam pengertian luas menurut geofisiologi, biosfer adalah sistem ekologis global yang menyatukan seluruh makhluk hidup dan hubungan antar mereka, termasuk interaksinya dengan unsur litosfer (batuan), hidrosfer (air), dan atmosfer (udara) Bumi.

Direktur ITTO Cibodas, juga selaku pemateri Cagar Biosfer Cibodas Ade Bagja Hidayat mengatakan bahwa Cagar Biosfer Cibodas adalah gelar Internasional yang di berikan Unesco sejak 1977.

“Cagar biosfer Cibodas adalah gelar internasional yang di berikan oleh unesco sejak 1977 dengan tujuan memberikan kehormatan terhadap ruang, alam dan Gunung gede pangrango dAn sekitarnya, termasuk masyarakat sekitarnya, yang sudah mengimplementasikan konsep harmonisasi antara alam dan manusia”, ujar Ade

“Gelar cagar biosfer dunia ini, milik masyarakat indonesia khususnya Jawa barat Cianjur, Sukabumi dan Bogor. Tambah Ade bagja hidayat selaku. Direktur ITTO Cibodas.

Direktur pengelola dan Suppporting konsultasion pengembangan Suspension Bridge Jembatan gantung Situgunung. Saat di mintai keterangan tentang kegiatan tersebut menjelaskan bahwa dirinya bersyukur ketika di beri tahu bahwa cagar biosfer terletak di sekitar Gunung Gede Pangrango.

Baca Juga :  Pesona Kabupaten Subang: Curug Cisansa

“kita bersyukur tentu nya, bahwa kita di beri tahu oleh taman nasional Gunung Gede Pangrango, bahwa lokasi sekitar Gunung Gede Pangrango ini merupakan lokasi cagar biosfer, dan merupakan cagar biosfer tertua di indonesia ini, ketika kami di beri tahu itu kami minta pemaparan supaya memang kami tahu apa itu cagar biosfer, dan bagaimana kami harus mengikuti program-program yang akan di lakukan oleh biosfer”, ujar Julius

masih kata julius “kalo di lihat dari pemaparannya, ini harus ada keselarasan antara alam dengan manusia yang ada di sekitarnya, oleh karna itu tadi dari diskusi, kami coba menyampaikan bagaimana menyelaraskan ini, kita bersyukur banyak sekali masukan masukan dari masyarakat, lewat kepala desa dan para tokoh yang lain, ini yang akan duduk bersama, bahas bersama, sehingga langkah yang terbaik seperti apa, supaya memang pembanguna alam dengan masyarakat ini lebih sinergi dan tercapai keselarasan”. jelasnya.

Julius juga berharap agar kedepan masyarakat bisa hidup sejahtera selaras dengan alam.

“alam tetap terjaga baik, tetap indah sehingga kemudian masyarakat bisa hidup sejahtera dan selaras dengan alam”. Pungkas Julius

As/smi.

Related posts